Selalu Ramaikan Imlek, Ini Sejarah Barongsai dari Berbagai Versi

Kamis, 23 Januari 2020 | 15:58 WIB
Selalu Ramaikan Imlek, Ini Sejarah Barongsai dari Berbagai Versi
Atraksi Barongsai dan peluncuran gelang multitrip di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Minggu (7/1).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Warga tidak ada yang tahu di mana keberadaan singa penyelamat tersebut. Lalu penduduk berinisiatif untuk menciptakan kostum Barongsai yang menyerupai singa.

Saat monster kembali, warga berhasil menakut-nakutinya dengan berkostum barongsai.

  • Versi keempat, dahulu ada makhluk bernama Nian yang hidup di pegunungan.

Setahun sekali Nian datang ke perkampungan untuk memangsa apapun seperti ternak, hasil pertanian dan manusia.

Untuk melindungi diri, penduduk kemudian meletakkan makanan di depan pintu rumah pada awal tahun. Dengan cara ini, penduduk percaya Nian akan menyantap makanan yang disiapkan dan tidak memangsa manusia.

Baca Juga: Buka Praktik Ilegal, Dokter Asal Tiongkok Diciduk Polisi

Suatu ketika, penduduk melihat Nian lari ketakutan saat ada anak kecil memakai baju berwarna merah.

Atas dasar itu, setiap tahun baru penduduk menggantungkan lentera merah, gulungan kertas merah dan memakai baju merah untuk mengusir Nian.

Penduduk juga memakai kembang api dan musik yang keras untuk menakut-nakuti Nian.

Nama barongsai hanya ada di Indonesia. Wu Shi adalah nama asli pertunjukan ini di China. Sementara negara barat menyebut barongsai dengan istilah lion dance.

Istilah barongsai adalah akulturasi budaya China di Indonesia. Kata "Barong" berasal dari kesenian boneka Bali yang dimainkan oleh manusia di dalamnya sementara 'Sai' dalam bahasa Hokkian berarti singa.

Baca Juga: Ngeri! Aspal di Jalan Raya Bogor-Jakarta Mendadak Menggelembung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI