Usai Jerman, Nina Siswi SMP Bertemu Dubes Australia Bahas Sampah

Kamis, 23 Januari 2020 | 10:26 WIB
Usai Jerman, Nina Siswi SMP Bertemu Dubes Australia Bahas Sampah
Aeshnina Azzahra bertemu Dubes Australia Gary Quinlan membahas sampah (twitter @DubesAustralia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aeshnina Azzahra (Nina), siswi SMP Negeri 12 Gresik menemui Duta Besar (dubes) Australia untuk Indonesia Gary Quinlan setelah sebelumnya bertemu dengan Dubes Jerman Peter Schoof.

Nina yang dijuluki Greta Thunberg-nya Indonesia ini berdiskusi soal sampah plastik dengan Gary Quinlan.

Quinlan memperlihatkan foto saat dirinya berdiskusi dengan Nina. Foto tersebut diunggah ke akun Twitter pribadinya, @DubesAustralia pada Rabu (22/1/2020).

Dubes Australia ini menyebut Nina sebagai sosok yang hebat bagi anak muda. Ia juga memuji pengetahuan luas yang dimiliki siswi SMP itu.

Baca Juga: Dihantui Wabah Virus Corona, Kota Wuhan Tutup Jalur Transportasi Umum

"Nina adalah duta yang hebat untuk kaum muda dan advokat yang bersemangat dan berpengetahuan luas untuk lingkungan di Indonesia," tulis Quinlan dalam cuitannya seprti dikutip Suara.com, Kamis (23/1/2020).

Ia mengatakan bahwa mereka berdiskusi soal penanganan limbah plastik yang juga menjadi prioritas Australia.

"Kami berdiskusi di Kedutaan Besar hari ini terkait bagaimana menangani limbah plastik, ini adalah prioritas bagi Australia baik di rumah dan di kawasan ini," imbuhnya.

Aeshnina Azzahra bertemu Dubes Australia Gary Quinlan membahas sampah (twitter @DubesAustralia)
Aeshnina Azzahra bertemu Dubes Australia Gary Quinlan membahas sampah (twitter @DubesAustralia)

Sebelumnya, Nina menulis surat protes kepada Kanselir Jerman Angela Merkel yang ditanggapi oleh Duta Besar Jerman Untuk Indonesia, Peter Schoof.

Pegiat lingkungan cilik ini diundang Dubes Jerman untuk berdiskusi tentang masalah sampah plastik di Indonesia.

Baca Juga: Kasus Pembobolan Ilham Bintang, Ini Pernyataan Indosat

Bertemu dengan Peter Schoof, Nina menyerahkan surat protes terkait impor plastik yang ditulis tangan, beserta lebih dari 200 tanda tangan petisi teman-teman yang mendukungnya, seperti dilaporkan DW Indonesia---partner Suara.com, Selasa (21/1/2020)

Nina mengatakan bahwa rasa prihatin akan banyaknya sampah plastik yang diselundupkan dari luar negeri, mendorong dirinya untuk kemudian menuliskan surat protes, tidak hanya kepada pimpinan Jerman Angela Merkel, melainkan juga kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Melalui surat itu, Nina menuliskan pengalamannya melihat daur ulang plastik di Desa Bangun, Jawa Timur.

Ia menjelaskan bahwa sampah yang ada di Desa Bangun berasal dari beberapa negara barat, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Eropa termasuk Jerman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI