Suara.com - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto mengatakan pihaknya tak ingin memberikan nasihat atau pertimbangan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mirip dengan kementerian/instansi. Hal ini disampaikan Wiranto saat melaporkan kerja Wantimpres yang sudah dilakukan selama kurang lebih satu bulan ke Presiden Jokowi.
"Yang pasti kami tidak ingin nasihat dan pertimbangan kami kepada presiden itu duplikasi, tumpang tindih dengan instrumen lain yang dimiliki presiden apakah Kementerian, lembaga, Mabes TNI BIN, kemudian staf ahli beliau (Jokowi)," ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Wiranto menilai jika Wantimpres hanya memberi masukan yang sama kepada Jokowi, pihaknya tidak bisa menjalankan perannya sebagai Wantimpres.
Karena itu Wiranto sudah menyampaikan kepada Jokowi bahwa nasihat atau pertimbangan yang diberikan berbeda dengan kementerian/lembaga di pemerintahan.
Baca Juga: Jokowi dan Para Menteri Akan ke Hajatan Prabowo Besok, Rapim Kemhan 2020
"Saya kira enggak bisa kalau kami hanya sama dengan para menteri, kepala lembaga maka kami tidak bisa memerankan itu dengan baik. Maka kami sudah melaporkan Presiden 'pak yang kami lakukan tentu akan berbeda dengan apa yang bapak terima' masukan dari kementerian dan lembaga maupun badan-badan lain yang membantu beliau," ucap dia.
Wiranto menuturkan nasihat atau pertimbangan yang diberikan kepada Jokowi tidak bersifat menggurui, namun mengingatkan Jokowi dalam tataran strategis maupun sasaran teknis.
"Tentu sifat dari apa yang kami sampaikan itu tidak menggurui tapi mengingatkan kepada kepala negara, kepala pemerintahan hal-hal yang mungkin perlu kami sampaikan dalam tataran strategis maupun sasaran teknis," kata dia.
"Kalau bicara teknis ya barangkali kami juga ingin menemukan sumbatan-sumbatan birokrasi sehingga kebijakan presiden tidak terealisasi di lapangan," Wiranto menambahkan.
Wantimpres kata Wiranto, juga akan mencoba mencari masalah-masalah aktual terkini yang ada hubungannya dengan kebijakan Presiden.
Baca Juga: Ternyata, Belum Satupun Watimpres Jokowi Ajukan LHKPN
"Kami juga bisa untuk memikirkan terobosan-terobosan baru yang barangkali belum sempat dipikirkan presiden. Presiden kan ingin kita tidak boleh dia berjalan linier, nggak boleh berjalan alon-alon asal kelakon, tapi ada lompatan-lompatan. Sehingga negara ini atau rakyat Indonesia bisa ada akselerasi, sejajar dengan negara maju," kata Wiranto.