Meski Minta Maaf, Yasonna Curiga Ucapannya Dipelintir soal Tanjung Priok

Rabu, 22 Januari 2020 | 19:47 WIB
Meski Minta Maaf, Yasonna Curiga Ucapannya Dipelintir soal Tanjung Priok
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly akhirnya meminta maaf kepada warga Tanjung Priok, Rabu (22/1/2020). [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly akhirnya melayangkan permintaan maaf secara terbuka kepada warga Tanjung Priok setelah sebelumnya menyebut kawasan di utara Jakarta itu rawan kriminalitas akibat kemiskinan.

Permintaan maaf secara terbuka itu dilakukan setelah kantor Kemenkumham sempat digeruduk ribuan warga asal Tanjung Priok untuk mendesak Yasonna meminta maaf atas ucapannya itu.

Meski sudah meminta maaf, Yasonna menganggap ucapannya itu sudah berdasar pada pengetahuan ilmiah sehingga bisa dipertanggungjawabkan juga secara ilmiah. Bahkan dia curiga ada pihak yang hendak memelitir ucapannya untuk tujuan politis.

"Sebenarnya apa yang saya sampaikan itu kan penjelasan ilmiah, seharusnya ditanggapi secara ilmiah bukan secara politik karena dipelitir-pelintir ada beda informasi yang disampaikan ke publik sehingga adanya perbedaan pendapat," kata Yasonna dalam konferensi pers di Gedung Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).

Baca Juga: Komisi III Percaya Dirjen Imigrasi daripada Menteri Yasonna soal Harun

Lebih lanjut, dia justru menduga pernyataannya sudah dipersepsikan berbeda oleh media massa sehingga menimbulkan kemarahan dari warga Tanjung Priok.

"Bahwa kemudian ternyata, berkembang penafsiran berbeda di media masa dan publik luas sehingga sudara-saudara saya merasa tersinggung," katanya.

Diketahui, kemarahan warga Tanjung Priok ini bermula dari pernyataan Yasonna saay berkunjung ke Lapas Narkotika Kelas IIA, Jatinegara, Jakarta pada Kamis (16/1/2020) lalu, Yasonna mengatakan kriminalitas muncul akibat dari kemiskinan.

Untuk menjelaskan itu, dia mencontohkan anak yang lahir dari Tanjung Priok akan lebih kriminil ketimbang anak Menteng.

"Yang membuat itu menjadi besar adalah penyakit sosial yang ada. Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin. Slum areas (daerah kumuh), bukan di Menteng. Anak-anak Menteng tidak, tapi coba pergi ke Tanjung Priok. Di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan," kata Yasonna di Lapas Narkotika Kelas IIA, Jatinegara, Jakarta pada Kamis (16/1/2020).

Baca Juga: Yasonna Beri Pernyataan Kontroversial, Ini Kata Crazy Rich Tanjung Priok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI