Suara.com - Fanni Aminadia yang mengklaim dirinya sebagai ratu Keraton Agung Sejagat mengaku telah mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat. Ia bercerita anaknya kini menjadi sasaran bullying atau risakan teman-temannya hingga bisnis miliknya ditutup warga.
Curahan hati Fanni ini dilontarkan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk Siapa di Balik Raja-raja Baru? yang tayang di TVOne pada Selasa (21/2/2020) malam.
Saat Fanni ditanya oleh pembawa acara Karni Ilyas mengenai asal mula ia menjadi seorang ratu di keraton tersebut, Fanni menolak menjawab. Ia mengaku lebih memilih untuk diam sementara waktu.
"Mohon maaf saya lebih baik diam untuk sementara waktu. Saya hanya bisa menyampaikan mohon maaf karena apa yang telah terjadi di Purworejo beritanya berkembang liar mengakibatkan polemik," kata Fanni seperti dikutip Suara.com, Rabu (22/1/2020).
Baca Juga: Gubernur Anies Akan Izinkan PKL Dagang di Trotoar
Dengan suara serak sembari menahan tangis, Fanni mengaku telah mendapatkan sanksi sosial atas kasus yang membelitnya. Ia bercerita kini anaknya menjadi sasaran bully hingga tak mau bersekolah lagi.
Bahkan bisnis yang telah dirintis Fanni yakni warung angkringan dan salon kecantikan juga telah tutup. Ia menyebut semua kekacauan ini karena pemberitaan yang berkembang terlalu liar.
"Keluarga saya sudah menjadi korban bully bahkan anak saya juga nggak mau sekolah, usaha saya ditutup warga. Semua itu karena berita," ungkap Fanni.
Fanni menegaskan, ia sama sekali tidak berniat untuk mengkhianati NKRI. Salah satu pendiri organisasi masyarakat Laskar Merah Putih ini memastikan bahwa ia tetap berideologi Pancasila.
"Yang jelas saya tidak mungkin mengkhianati merah putih dan ideologi saya Pancasila. Nggak mungkin. Ini semua faktor berita atau kesalahpahaman yang menjadi liar. Saya minta maaf," tuturnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Baswedan Dinobatkan sebagai Gubernur Terbaik di Dunia?