Suara.com - Komitmen membangun dan memperkuat daerah kembali ditunjukkan oleh Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, saat berada di Provinsi Bengkulu dalam rangkaian kunjungan kerjanya di hari kedua. LaNyalla, yang didampingi senator asal Bengkulu dan sejumlah senator asal Pulau Sumatera, menegaskan pentingnya melibatkan pengusaha setempat dalam mengisi pembangunan.
Demikian disampaikan LaNyalla di dua tempat berbeda di Bengkulu.
Pertama saat mengunjungi kantor PT Pelindo II Cabang Bengkulu, yang mengelola Pelabuhan Baai, dan saat dialog dengan para pengusaha yang tergabung di KADIN, IWAPI dan HIPMI serta sejumlah asosiasi, di meeting room hotel Mercure, Selasa (21/1/2020).
Di hadapan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, yang mendampingi GM Pelindo II Cabang Bengkulu Silo Santoso, LaNyalla menyatakan, DPD siap mendukung rencana pengembangan Pelabuhaan Baai menjadi modern integrated port, dengan syarat, Pelindo mengutamakan keterlibatan para pengusaha setempat dan pengusaha swasta nasional.
“Saya dan para senator, khususnya dari Bengkulu akan memasukkan agenda ini untuk bertemu pemerintah pusat melalui kementerian terkait untuk mempercepat pengembangan pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. Tapi saya minta Pelindo dan Pak Gubernur melibatkan secara aktif para pengusaha lokal dan swasta nasional,” tukas LaNyalla, yang pagi itu didampingi Wakil Ketua III DPD, Sultan Baktiar Najamuddin dan dua senator asal Bengkulu, masing-masing Eni Khaerani dan Riri Damayanti. Serta Senator Fachrul Razi (Aceh), Alirman Sori (Sumatera Barat), Ustadz Zuhri M. Syazali (Bangka Belitung), Dharma Setiawan (Kepulauan Riau) dan Edwin Pratama Putra (Riau).
Sementara Sultan menekankan pentingnya ditemukan solusi permanen terkait pendangkalan alur masuk ke kolam pelabuhan Pulau Baai.
Baca Juga: Bikin Kerajaan Majapahit Cabang Bali, Anggota DPD RI Dilaporkan Polisi
“Sebelum melangkah jauh, masalah klasik pendangkalan di pelabuhan ini harus diatasi dengan komprehensif. Jangan hanya menjadi proyek pengerukan saja. Baru nanti kita bicara lebih jauh tentang konektivitas dengan jalan tol trans Sumatera dan jalur kereta api,” paparnya.
Senator asal Aceh, Fachrul Razi memberi semangat kepada stakeholder di Bengkulu terkait keberadaan pelabuhan Pulau Baai tersebut. Menurutnya, setelah jalur sutra yang digagas China selesai, maka kompetitor mereka yang tergabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP) yang diinisiasi Amerika Serikat dan Australia, sangat mungkin menggunakan jalur Samudera Hindia sebagai jalur perdagangan lintas laut.
“Itu artinya, posisi Bengkulu, apabila memiliki fasilitas modern integrated port, bukan tidak mungkin menjadi hub jalur laut negara-negara yang tergabung dalam TPP, khususnya Australia dan New Zealand. Karena itu saya diam-diam jatuh cinta dengan Bengkulu ini, terutama kalau stakeholder di Bengkulu mampu menampilkan keunggulan kompetitifnya,” urainya.
Sebagai informasi, Pelindo II Cabang Bengkulu menyiapkan empat program strategis pengembangan pelabuhan Pulau Baai. Keempat program tersebut, yakni percepatan pembangunan terminal curah cair, pengembangan terminal curah kering, pembangunan instalasi karantina hewan (IKH), serta penataan dermaga nusantara dan terminal petikemas.
Sementara Rohidin menyatakan siap untuk meminjamkan beberapa lahan tidur di wilayah penyangga pelabuhan Pulau Baai kepada investor yang tertarik untuk masuk.
Baca Juga: Anggota DPD RI Ngaku Raja dan Bikin Kerajaan Majapahit Cabang Bali
“Saya yakin akan banyak investor yang berminat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) disahkan oleh pemerintah pusat. Terlebih apabila pelabuhan ini sudah terhubung dengan tol trans Sumatera dan rel kereta api Bengkulu-Sumatera Selatan,” katanya.