Suara.com - Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana mengklaim saat ini kelompoknya sedang melakukan persiapan acara pertemuan ibu negara dan ratu seluruh dunia. Pertemuan tersebut dilakukan untuk menggalang partisipasi kaum wanita dalam kesejahteraan dunia.
Hal ini disampaikan oleh Rangga saat diwawancarai bersama KompasTV pada Selasa (21/1/2020). Dalam pertemuan tersebut, Rangga mengklaim ia menjadi ketua panitia.
"Yang paling dekat Sunda Empire mau mengadakan satu konferensi wanita sedunia yang dihadiri oleh seluruh ibu negara dan ratu negara, ratu-ratu pemerintahan di luar," kata Rangga seperti dikutip Suara.com, Rabu (22/1/2020).
Dalam pertemuan tersebut, para ibu negara dan ratu dunia akan saling bertukar pikiran dalam merumuskan kesejahteraan dan perdamaian dunia. Meski demikian, Rangga tak menyebut secara detail kapan acara tersebut akan digelar.
Baca Juga: Pastikan Tetap Panja Jiwasraya, DPR Bantah Ada Kesepakatan dengan Jokowi
"Kaum ibu berperan dalam rangka penyatuan seluruh negera dalam dunia ini dalam mewujudkan kesejahteraaan bagi seluruh umat di bumi tanpa kecuali dan mewujudkan perdamaian segera mungkin," ungkapnya.
Diawasi BIN
Kepala Badan Intelijen Negara, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, mengatakan, mereka telah lama mendeteksi keberadaan “Keraton Agung Sejagat” dan “Sunda Empire” yang baru muncul dan membuat geger publik.
“Itu kami sudah lama mendeteksinya, tetapi baru muncul (ramai),” ujar dia, kepada wartawan selepas acara pelantikan PB e-Sports, di Hotel Kempinski, Jakarta, Sabtu.
Begitupun dengan Sunda Empire, bahwa BIN telah lama mengetahui keberadaan kerajaan itu dan bahkan telah berada di bawah radar dan pemantauan mereka sejak dulu.
Baca Juga: Kivlan Zen Klaim Kasih Duit ke Iwan untuk Demo Bukan Beli Senjata
Berdasarkan pengamatan BIN, kata dia, memang ada beberapa “kerajaan” itu merupakan bagian dari keraton Nusantara.
Meski begitu, aparat kepolisian baru akan memproses secara hukum jika benar-benar ada unsur pidana di dalamnya.
“Yang penting ada memang keraton-keraton yang tergabung dalam kerajaan Nusantara. Lain hal kalau ada unsur pidananya di dalamnya. Di antaranya sekarang yang dikembangkan masalah penipuan dan lain-lain, itu yang ditelusuri,” katanya.