Suara.com - Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaen menyindir Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly soal keberadaan Harun Masiku yang menjadi buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Harun terseret kasus suap penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI yang melibatkan eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Terkait hal itu, Ferdinand Hutahaean melalui jejaring Twitter pribadinya, menanggapi pemberitaan yang menyebutkan istri Harun Masiku, Hilda mengakui suaminya berada di Jakarta pada 7 Januari 2020. Penyataan itu disebut kontras dengan tanggapan Yasonna Laoly yang bersikukuh Harun Masiku ada di luar negeri.
Menurut Ferdinand, pengakuan Yasonna menunjukkan indikasi kebohongan publik yang dilakukan oleh oknum pejabat.
Baca Juga: Kasus Pencabulan 11 Bocah di Tulungagung, KPAI Desak Pelaku Ditempel Chip
"Pengakuan ini menjadi skandal baru soal integritas pejabat dan kebohongan publik. Menkumham Yasona bahkan berkeas bawahwa Harus masih di luar," cuit Ferdinand seperti dikutip Suara.com, Selasa (21/1/2020).
Ferdinand lantas mempertanyakan sikap Yasonna Laoly yang dinilai memberikan penyataan keliru tentang keberadaan Harun Masiku.
"Setelah keyakinannya tentang keberadaan Harus Masiku teryata salah, apakah Yasona akan mundur? @Kemenkumham_RI," imbuhnya.
Untuk diketahui, humas iImigrasi data lalu lintas orang sempat mengabarkan, Harun ada di Singapura per tanggal 6 Januari. Hal tersebut tidak meyakinkan karena istri Harun menjelaskan jika suaminya memberi kabar jika 7 Januari sudah berada di Indonesia.
Hilda juga menjelaskan jika suaminya menelepon pada 6 Januari jika akan berangkat ke Singapura. Setelahnya pada 8 Januari nomor telepon suaminya sudah tidak aktif dan tidak ada kabar.
Baca Juga: Ombudsman RI Bentuk Tim Investigasi PT Jiwasraya, PT Asabri dan PT Taspen
“Waktu tanggal 7 Januari ia memberi kabar sudah ada di Jakarta melalui pesan whatsaap, saya belum balas saat ini, nanti pagi tanggal 8 baru saya liat pesannya tapi saya tidak balas,” kata Hilda.