Suara.com - Perdebatan soal jilbab sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Debat ini dipicu dari pernyataan istri Sinta Nuriyah, istri Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Putri pertama Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau dikenal Alissa Wahid ikut menanggapi hal ini.
Hal ini disampaikan Alissa dalam cuitan yang diunggah ke Twitter pada Selasa (21/1/2020).
"Rame soal jilbab ya? Bagus dong ada perdebatan soal ini. Perdebatan pandangan itu baik. Yang penting tidak pakai maki-maki atau menghakimi," tulis Alissa.
Baca Juga: Kejaksaan Kabupaten Malang Bantah Pelajar Bunuh Begal Didakwa Seumur Hidup
Menurutnya, menghakimi orang lain karena beda pandangan itu lebih bermasalah daripada pandangan yang berbedabeda itu sendiri.
Ia pun membela ibunya dari serangan terkait perdebatan soal jilbab ini.
Bagi Alissa, Sinta Nuriyah adalah bukan sosok kacangan yang belajar agama. Ibunya juga dianggap memiliki mental yang kuat.
"Ibunda Sinta Nuriyah adalah perempuan yang punya mental toughness. Dibully & diancam? Kagak ngefek. Hidupnya dihabiskan untuk membela mereka yang lemah. Jadi istri #GusDur berat lho. Lha beliau selain jadi istri tokoh, juga jadi pejuang in her own rights," ujar Alissa.
Ia mengatakan bahwa urusan jilbab berbeda dengan urusan aurat, bukan hanya urusan aqidah.
Baca Juga: Kerja Cepat Tak Perlu Ribet, Ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan dengan Fastwork
"Urusan jilbab di Indonesia 50 tahun terakhir ini membawa muatan ideologi & politik identitas. Makanya akhir-akhir ini banyak intimidasi & diskriminasi soal jilbab. Hati-hati ah," katanya.
Alissa menambahkan, "Lalu yang bilang Ibunda saya sesat bagaimana? Ya berarti dia bilang nyai-nyai masa lampau di pesantren besar itu sesat. Yang bilang Ibunda maksiat? Ya berarti sama saja menghakimi keturunan Rasulullah saw di Yordania itu maksiat, karena tidak berjilbab. Pikniklah biar lihat keberagaman".
Putri Gus Dur ini juga mengomentari orang yang menyebut ibunya akan masuk neraka karena tidak berjilbab.
"Yang bilang Ibu saya auto-neraka karena tidak berjilbab, gimana? Wih, panitia po? Piye sih dulu belajar soal timbangan amal-dosa? Berarti semua ulama besar-besar yang saya sebutkan tadi, juga masuk neraka, hanya gara-gara tak wajibkan jilbab? Hayuk belajar lagi soal surga neraka," kata Alissa.
Pantauan Suara.com, hanya dalam waktu 2 jam setelah diunggah cuitan Alissa Wahid ini telah mendapatkan lebih dari 2.200 like dan 1.100 retweet.
Perdebatan soal jilbab, mulai mencuat saat Ustaz Felix Siauw membuat cuitan yang diunggah pada Sabtu (18/1/2020).
"Nggak mau berhijab ya silakan aja, tapi ngomong 'hijab itu nggak wajib bagi Muslimah', itu pernyataan yang maksa banget, udah maksiat, maksa lagi," tulis Felix Siauw dalam akun Twitter pribadinya, @felixsiauw.
Cuitan itu kemudian direspon oleh Anggota DPR RI fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim.
Luqman menulis komentar di cuitan Felix Siauw, "Hati-hati dengan jempolmu. Sesuaikan dengan ilmu agamamu. Ngawurmu akan datangkan mudlarat, bukan hanya padamu seorang, tapi kepada yang sejenis kamu. Sebagai mualaf, bijaksanalah".
Politisi PKB ini menyebut Felix Siauw sebagai agen HTI lantaran dianggap menyerang istri Gus Dur.
"Nah, saat anda menyerang Ibu Shinta Nuriyah, kesimpulan saya bukan sekedar kegenitan mualaf. Anda nyata-nyata agen HTI yang sistematis mau merusak Islam," kata Luqman, seperti dikutip Suara.com, Senin (20/1/2020).