Satu dari lima singa diikat dan diinfus karena dehidrasi, kata seorang wartawan kantor berita AFP yang berkunjung ke taman singa itu.
Daging mentah yang basi dan dikerubungi lalat berada di samping kandang singa-singa itu.
Media Sudan, Dabanga, menulis, para sukarelawan juga melakukan pembersihan taman dan memperbaiki fasilitas di sana pada Minggu (19/01).
Sakit Parah dan Kurang Gizi
Baca Juga: Polda Riau Berhasil Selamatkan Bayi Singa Afrika
![Kondisi memilukan singa-singa Afrika di Sudan. (Foto: Media Sosial / via BBC)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/21/27161-nasib-singa-afrika-di-sudan.jpg)
Dabanga juga menulis banyak pemuda meluncurkan kampanye memberikan makanan untuk singa-singa ini, sementara para dokter hewan mengumumkan kesiapan mereka memberikan pengobatan.
Kondisi di taman itu juga mempengaruhi kesehatan binatang-binatang di sana.
"Hewan-hewan itu sakit parah," kata salah seorang penjaga Moataz Mahmoud.
"Binatang-binatang itu sakit dan kekurangan gizi," tambahnya.
Tidak jelas ada berapa ekor singa di Sudan namun beberapa ekor terdapat di taman Dinder yang berbatasan dengan Ethiophia.
Baca Juga: Wisata Ekstrem! Penginapan Ini Tawarkan Pengalaman Tidur dengan Singa Liar
Singa-singa Afrika diklafisikasikan sebagai spesies "rentan" oleh badan konservasi internasional, International Union for Conservation of Nature.