"Apa dasar perpanjangan waktu untuk kontraktor?" tanya Justin dengan menyebut akun Twitter resmi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pantauan Suara.com, unggahan Justin tersebut telah mendapatkan sekitar 1.100 like dan 900 retweet pada Selasa (21/1/2020) pagi.
Warganet lain bahkan menemukan bukti bahwa perusahaan yang dipertanyakan oleh Justin juga pernah dipakai oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR.
"Wait a minute. Kalau mempermasalahkan instansi pemenang lelang titik officenya kurang meyakinkan, fyi Kementerian Perhubungan (2017) dan Kemen-PUPR (2016) Kabinet Kerja juga sudah pernah pakai jasa perusahaan tersebut," tulis @ghuuuuuf dengan memperlihatkan tangkapan layar dari situs LPSE.
Baca Juga: Sempat Positif Antraks, 27 Pasien di Gunungkidul Sudah Membaik
Untuk diketahui, proyek revitalisasi Monas juga disorot karena banyak pohon yang ditebang. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas, Isa Sarnuri mengatakan jumlah pohon yang ditebang mencapai 190 tanaman.
"Itu sudah ada masterplannya bahwa di yang bagian selatan dibangun itu bagian salah satu dari revitalisasi monas," ujar Isa saat dihubungi, Jumat (17/1/2020).
Pohon-pohon juga akan ditanami di bagian Monas lainnya. Isa menyebut nantinya lahan parkir IRTI akan diubah menjadi jalur hijau dan ditanami pohon.
"Untuk pohon itu nanti dikembalikan ke sisi di lapangan IRTI. Nantinya enggak ada lapangan, enggak ada parkir lagi nantinya ditanamin pohon jadi jalur hijau," jelasnya.
Ia menganggap meski pohon yang ditebang jumlahnya banyak, lokasi lainnya yang sudah direvitalisasi juga akan ditanami pohon untuk menggantikan fungsi pohon yang ditebang. Menurutnya rencana ini sudah sesuai dengan rancangan desain revitalisasi Monas.
Baca Juga: Di Balik Banjir Jakarta, Misteri Hilangnya 50 Danau Kecil