Suara.com - Menteri Sosial Juliari P. Batubara berharap, para penyandang disabilitas bisa mendapatkan lebih besar akses terhadap pekerjaan baik di sektor pemerintah maupun swasta. Terlebih bila mereka memiliki keterampilan yang memadai dan mendapat sertifikasi.
"Di sini merupakan balai pelatihan untuk disabilitas yang terbesar di Asia Tenggara. Selain itu peralatannya juga lengkap. Jadi saya minta para penerima manfaat (PM) yang diberikan pembinaan di sini mendapat peluang lebih besar di dunia kerja," kata Mensos Juliari dalam kunjungan kerjanya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (10/01/2020).
Dalam kesempatan itu, Mensos dan rombongan meninjau Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BRSPDI) Ciung Wanara dan Balai Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD), di Cibinong, Bogor. Dalam kunjungan kali ini, Mensos juga berkesempatan Meresmikan Siswa Penerima Manfaat Angkatan XXIII Tahun 2020 di BBRVPD Cibinong Bogor.
Mensos mengingatkan, dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, ada kewajiban bagi instansi pemerintah untuk memberikan kesempatan kerja sebesar 2% untuk penyandang disabilitas. Dan sebanyak 1% untuk kalangan dunia usaha.
Baca Juga: Kemensos Beri Fasilitas pada Alumni Binaan Wyata Guna Selama Kuliah
Kebetulan dalam kesempatan itu hadir Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan. Kepada Iwan, Mensos Juliari juga berdiskusi soal ketentuan dalam UU No.8/2016. “Tadi saya berdiskusi dengan Bapak Wakil Bupati. Mohon disosialisasikan amanat UU tersebut baik di pemerintahan maupun di kalangan dunia usaha. Kan di Bogor ini banyak sekali perusahaan,” kata Mensos Juliari.
Mensos memahami benar manfaat dari layanan yang diberikan kedua balai kepada penyandang disabilitas. Ke depan ia berharap bisa lebih mengembangkan fasilitas yang sudah ada, termasuk juga menambah PM.
“Kalau sekarang kan dalam enam bulan sebanyak 120 orang, atau sekitar 240 orang dalam setahun. Ke depan bisa ngga kalau dinaikkan menjadi 300-an orang. Prinsipnya saya ingin balai ini lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat sekitar,” kata Mensos.
Dalam kunjungan ke kedua balai, Mensos meninjau kegiatan dan juga pembinaan yang dilakukan kepada PM yang mendapat layanan di sini. Di Balai Ciung Wanara, Mensos meninjau kegiatan para PM dan beberapa layanan terapi. Di setiap ruangan, Mensos Juliari berdialog dengan PM dan pendamping.
Di antara keterampilan yang diajarkan adalah membuat batik cewiwit, memproduksi telur asin, membuat alat pel, dan sebagainya. Mensos juga menyambangi ruangan terapi yang melatih anak-anak berbicara, berhitung, membaca dan melatih keseimbangan.
Baca Juga: Grace Batubara Pastikan Kemensos Hadir bagi Masyarakat Terdampak Bencana
Di ruangan ini, Mensos berkesempatan mempraktikkan pelatihan membaca kepada PM. Yakni dengan menggunakan kartu yang berisi gambar dan tulisan. Di luar dugaan, bila sebelumnya diajarkan oleh pendamping agak lama beradaptasi, namun dengan Mensos malah lebih cepat.
Mensos dan rombongan selanjutnya bergerak menuju BBRVPD Cibinong, Bogor. Di sini Mensos Juliari dan rombongan juga berkesempatan melihat dari dekat berbagai fasilitas yang dimiliki balai. Di antaranya fasilitas pelatihan elektronik, mesin, sablon dan desain, menjahit dan sebagainya.
Dirjen Rehabilitasi Sosial Edi Suharto menyatakan, pelatihan yang digelar di balai Kemensos bisa dikatakan sangat baik. “Sudah banyak perusahaan yang menyerap PM kita. Karena mereka sudah tersertifikasi dan terlatih. Selain juga karena secara personaliti mereka yang tekun, rajin, semangat, dalam beberapa aspek melebihi tenaga kerja yang normal,” kata Edi.
Terkait dengan rencana Mensos akan meningkatkan kapasitas balai, Edi menyambut baik. Untuk itu, Ditjen Rehsos akan melakukan kalkulasi baik terkait apa saja fasilitas yang akan ditingkatkan, termasuk dengan kebutuhan terhadap tenaga pendamping.
Dalam kegiatan ini, Mensos hadir untuk memberikan sambutan dan meresmikan Siswa Penerima Manfaat Angkatan XXIII Tahun 2020, dimana PM BBRVPD Cibinong Bogor sebanyak 111 orang (dari 26 provinsi di Indonesia) dan PM BRSPDI Ciung Wanara Bogor sebanyak 25 orang.
Kepada PM yang baru diterima, Mensos berpesan, bahwa banyak penyandang disabilitas di republik tercinta ini belum atau tidak mendapatkan kesempatan mengikuti proses belajar dan mengajar seperti mereka. Mensos menyatakan, manfaatkanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
“Kesempatan ini merupakan bekal bagi kalian untuk menghadapi masa depan yang lebih baik dan berkualitas. Ibarat seorang pelukis, kinilah saatnya kalian diminta untuk melukis tentang gambar masa depan yang ingin kalian raih kelak. Kalau kalian ingin gambar tersebut baik dan indah, maka gunakanlah kesempatan ini secara maksimal dengan belajar keras, belajar cerdas dan belajar ikhlas,” katanya. (*)