Suara.com - Politisi Partai Demokrat Andi Arief curiga kepada Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi yang mengeluarkan pernyataan bahwa Harun Masiku tersangka kasus suap terhadap anggota KPU Wahyu Setiawan, sudah lari ke luar negeri sejak 6 Januari 2020.
Padahal dalam pemberitaan Tempo diunggah Andi, dijelaskan bahwa ada sosok diduga Harun Masiku berada di Bandara Soekarno Hatta pada tanggal 7 Januari 2020.
Kecurigaan itu dituangkan dalam cuitan di akun Twitter @AndiArief__ yang diunggah pada Minggu (19/1/2020).
Dalam cuitan itu, Andi mengungkit permintaannya untuk mengunggah bukti Caleg PDIP tersebut telah kabur ke Singapura pada 6 Januari 2020. Namun bukti itu tidak ditunjukkan ke publik.
Baca Juga: Instagram dan WhatsApp Down, Warganet Malah Curhat Soal Hati di Twitter
"Jika ini benar, berarti imigrasi atau dirjen imigrasi masuk dalam rantai abuse of power. Saya pernah menyatakan mohon imigrasi upload perlintasan Harun Masiku yang seolah-olah tanggal 6 Januari sudah di Singapore," tulis Andi, seperti dikutip Suara.com, Senin (20/1/2020).
Ia melanjutkan, "Saya yakin gak berani. Menyedihkan, jika imigrasi bisa diatur-atur. Negeri mafia."
Dalam cuitan berikutnya Andi menduga-duga pihak yang dapat mempengaruhi Dirjen Imigrasi terkait kasus ini.
"Jika benar imigrasi merekayasa seolah-olah Harun Masiku tidak berada di Indonesia tanggal 6 Januari 2020 hanya utk selamatkan Hasto dll, pertanyaannya siapa bisa perintahkan dirjen imigras berbohong? 1. Menkumham 2. Menkopolhulam 3. Presiden 4. Orang lebih kuat dari Presiden," ujarnya.
Cuitan Andi Arief ini telah mendapatkan banyak respon dari warganet. Terpantau, sekitar seribu like telah diberikan pada dua cuitan tersebut.
Baca Juga: Zodiak Kesehatan 20 Januari 2020: Cancer Susah Tidur, Sagitarius Yuk Lari!
Untuk diketahui, Harun Masiku merupakan caleg PDIP yang ditetapkan sebagai tersangka suap penggantian anggota DPR Pengganti Antarwaktu (PAW) 2019-2024. Harun memberi suap kepada Wahyu Setiawan, mantan komisioner KPU.
Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arvin Gumilang mengatakan, Harun kali terakhir terdeteksi berada di negara tetangga Indonesia, yakni Singapura.
"Itu, yang bersangkutan tercatat keluar Indonesia tanggal 6 Januari ke Singapura," ujar Arvi dihubungi, Senin (13/1/2020).
Namun investigasi dari Koran Tempo memberikan penjelasan lain.