Suara.com - Sandiaga Uno boleh saja gagal menjadi wakil presiden karena dia dan Prabowo Subianto gagal total dalam Pilpres 2019.
Namun, bisa saja, kalau Sandiaga berniat maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 dirinya mampu memenangkan pertarungan melawan kandidat-kandidat muda lainnya.
Sebab, setelah Jokowi habis jatah ikut pilpres, tokoh-tokoh tua lainnya juga disebut tak lagi mau naik panggung.
Setidaknya, Jokowi sendiri memberikan isyarat Sandiaga maju sebagai capres pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Jokowi Sapa Sandiaga Uno di Pelantikan HIPMI
Saat menghadiri pelantikan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Presiden Joko Widodo menyebut Sandiaga Uno merupakan salah satu kandidat calon presiden 2024.
"Yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya. Saya menyakini itu, tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa, hanya tadi saja yang berdiri tadi, kira-kira," kata Presiden Jokowi saat pidato acara pelantikan Pengurus Pusat HIPMI di Jakarta, Rabu (9/1/2020).
Awal pidatonya, Jokowi menyapa para peserta dan undangan mulai dari pimpinan MPR hingga para menteri, pengurus HIPMI dan mantan ketua HIPMI, salah satunya Sandiaga Uno.
"Yang saya hormati senior-senior HIPMI mantan ketua umum yang tidak bisa sebutkan satu per satu. Yang hapal hanya satu, Bapak Sandiaga Uno," kata Jokowi.
Mendapat sapaan dari Presiden Jokowi, Sandiaga Uno langsung berdiri yang diiringi tepuk tangan para anggota HIPMI yang hadir.
Baca Juga: Jokowi Beri Pesan Khusus ke Sandiaga Uno: Hati-hati di Tahun 2024
"Hati-hati 2024," sambung Jokowi disambut riuh teriakan anggota HIPMI.
Sandiaga Uno hadir dalam acara ini karena sebagai mantan Ketua Umum HIPMI periode 2005-2008.
Guyon Bos Intel
Sementara Ketua Pengurus Besar Esports yang juga Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan, melemparkan guyonan kepada Sandiaga Uno bahwa melalui esports, Sandi bisa memenangkan Pilpres 2024 jika maju sebagai capres.
"Ini ada tamu khusus namun beliau juga sebagai Dewan Pembina PB Esports yang sangat saya cintai dan banggakan. Tamu kehormatan kita dan dia berkenan jadi dewan pembina, Bapak Sandiaga Salahudin Uno. Kita curi start untuk kampanye kan tidak masalah," ujar BG berkelakar yang langsung disambut tawa para tamu undangan, Sabtu (18/1).
Pengusaha sekaligus politikus Sandiaga Salahudin Uno resmi dilantik sebagai Dewan Pembina Pengurus Besar (PB) Esports Indonesia periode 2020-2024.
Menurut BG, pengalaman serta kemampuan Sandiaga di berbagai bidang dapat membantu bisnis esports Indonesia berkembang dengan cepat.
"Kami semua meyakini melalui sentuhan tangan Pak Sandi maka ekosistem yang terkait dengan sport, game dan bisnis esport di Indonesia akan bisa terwujud dengan cepat," katanya BG.
Namun kemudian, BG justru melemparkan candaannya lagi soal alasan lain memilih Sandiaga sebagai Dewan Pembina PB Esports.
Dia menyebut bahwa jumlah bonus demografi Indonesia akan terus meningkat sekitar 52 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
BG pun lantas langsung mengaitkan persentase serta jumlah anak muda penggemar esports itu bisa menyumbangkan banyak suara bagi Sandiaga Uno apabila menjadi calon presiden 2024.
"Saya ulangi. 52 persen (bonus demografi). Bagi yang maju di (Pilpres) 2024, esports ini sangat strategis," kata BG.
"Kalau Presiden (Joko Widodo) kemarin sudah menyatakan Pak Sandi sebagai calon yang punya peluang sangat kuat menjadi presiden, kami sangat meyakini bahwa dengan dukungan dari esports maka kelompok milenial dan gen Z akan bersatu untuk memenangkan Sandiaga Uno," katanya lagi yang disambut riuh tepuk tangan para tamu.
Malu-malu Sandi
Sementara Sandiaga menanggapi bahwa apa yang dilontarkan oleh BG hanya sebatas guyonan.
"Saya menyikapinya sebagai ada pesan guyon mungkin juga ada pesan penyemangat," kata Sandiaga.
Ia juga menilai bahwa posisinya sebagai Dewan Pembina di induk cabang olahraga itu harus dipisahkan dari apapun termasuk kontestasi politik di Pilpres.
"Olahraga dan politik tidak terkoneksi secara langsung, tapi kita harus pisahkan karena ini murni berkaitan dengan peningkatan prestasi. Seperti Pak Presiden bilang, 2024 masih sangat jauh," tutur Sandi.