Kerajaan Agung Sejagat, Cara Totok Menipu Masyarakat Setengah Feodal

Minggu, 19 Januari 2020 | 15:02 WIB
Kerajaan Agung Sejagat, Cara Totok Menipu Masyarakat Setengah Feodal
Warga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, digegerkan oleh kemunculkan orang yang mengaku sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat alias KAS. [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mesianisme menjadi spirit dari setiap gerak sejarah masyarakat, tak terkecuali Indonesia. Mesianisme jadi harapan kaum miskin untuk keluar dari situasi menyiksa. Namun, di zaman kiwari, mesianisme dipakai untuk penipuan.

KEMUNCULAN Keraton Agung Sejagat (KAS) di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menjadi sorotan.

Pasangan Totok Santoso Hadiningrat dan Dyah Gitarja mendaulat diri sendiri sebagai raja dan ratu. Mereka mengklaim sebagai penerus Kerajaan Majapahit, membuat masyarakat berdatangan ke 'keraton' mereka.

Muhammad Ilham Baktora, jurnalis SuaraJogja.id, sempat mendatangi keraton kerajaan tersebut. Di sana, persisnya di pekarangan, tergeletak batu besar yang dijadikan prasasti.

Baca Juga: Harry dan Meghan Resmi Mundur dari Kerajaan, Ini Pernyataan Resmi Istana

Dalam keraton juga ada juga kolam yang diklaim merupakan sendang. Kolam tersebut terisi air dari sumur yang telah dibor.

Sejumlah warga berdatangan ke lokasi Keraton Agung Sejagat yang terletak di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Senin (13/1/2020) malam. [SuaraJogja/Muhammad Ilham Baktora]
Sejumlah warga berdatangan ke lokasi Keraton Agung Sejagat yang terletak di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Senin (13/1/2020) malam. [SuaraJogja/Muhammad Ilham Baktora]

Untuk masuk keraton tersebut, pengunjung tak perlu mengeluarkan biaya. Namun di sana pengunjung hanya bisa melihat kursi dan meja.

Belakangan, Totok dan Ratu Dyah ditangkap aparat Polda Jawa Tengah. Mereka diduga melakukan penipuan publik.

Berdasarkan pemeriksaan Polda Jawa Tengah, pengikut Kerajaan Agung Sejagat diwajibkan membayar iuran yang besarnya mencapai Rp30 juta per orang.

Pengikutnya dijanjikan memperoleh kehidupan yang lebih baik. Untuk meyakinkan pengikutnya, Totok melengkapi dirinya dengan dokumen palsu.

Baca Juga: Viral, Penampakkan Lokasi Kerajaan Agung Sejagat

Sedikitnya ada sekitar 150 orang terpengaruh dan akhirnya menjadi pengikut Totok.

REKOMENDASI

TERKINI