Suara.com - Sejumlah kuburan yang terletak dibibir pantai Sampulungan, Desa Tamalate, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan rusak akibat lahannya amblas terhantaman abrasi.
Bahkan, pantauan KabarMakassar.com—jaringan Suara.com di lokasi, Minggu (19/1/2020). Terdapat sejumlah kain kafan jenazah muncul dari lubang kubur yang rusak.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, lokasi tersebut sudah mengalami abrasi sejak dua tahun silam. Lahan pekuburan dan 3 rumah sudah menjadi korban.
BACA JUGA: Kesultanan Selaco Berdiri di Tasik, Klaim Penerus Kerajaan Padjadjaran
Baca Juga: Abrasi Kornea Hingga Infeksi, Ini 5 Efek Jangka Panjang Pakai Lensa Kontak
“Tiga kepala keluarga yang rumahnya hancur sudah mengungsi. Tapi sayang, sampai kini belum ada tanggul,” kata Plt Kepala Desa Sampulung Rustam Muang.
Ia menuturkan, perangkat desa kekinian hanya mampu membuat tanggul dari bahan seadanya seperti pasir dalam karung untuk menahan gempuran ombak.
“Ada juga 5 kubur yang rusak, terkikis air laut. Tanggul buatan warga kurang kokoh. Kami butuh bantuan pemerintah, karena area bibir pantai kampung terbilang luas,” kata dia.
BACA JUGA: Geger Kesultanan Selaco di Tasikmalaya, Pencetus Klaim Sudah Diakui PBB
Ia mengatakan, luas area bibir pantai di kampung adalah 500 meter. Sementara tanggul dari karung berisi pasir bikinan warga tak mampu mempertahankan kesemua area tersebut.
Baca Juga: Bahaya Abrasi Intai Karawang, Bupati: Pemkab Tak Ada Anggaran Jika Sendiri
“Kami kekurangan dana untuk membuat tanggul sepanjang 500 meter di bibir pantai,” katanya.