Sementara itu, Susi dalam cuitan yanga diunggah pada Rabu (15/1/2020) menyoroti tingginya impor garam.
"2015, 2016, 2017 impor kita batasi sehingga harga garam petani diatas Rp 1500 sd Rp 2000 lebih per kg. Semua produksi petani terserap oleh pasar," kata Susi, seperti dikutip Suara.com pada Minggu (19/1/2020).
Namun mulai tahun 2018 impor garam naik tinggi sekali hingga menyebabkan harga garam petani Indonesia menjadi anjlok.
"Neraca produksi garam diabaikan. Sehingga harga petani jatuh & masih belum bisa jual produksinya," ungkap Susi.
Baca Juga: Tepergok Bersetubuh dalam Mobil di Parkiran Mal, PNS Tabrak Satpam