Suara.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendesak Iran untuk mengirimkan kotak hitam pesawat Ukraina yang tak sengaja ditembak jatuh Pengawal Revolusi Iran ke Prancis.
Bukan tanpa sebab, Trudeau mengklaim Prancis lebih kompeten menangani persoalan penerbangan dan perekam data kokpit pesawat, dibanding Iran. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Ottawa baru-baru ini.
"Iran tidak memiliki keahlian tekni dan peralatan lengkap yang diperlukan untuk menganalisi kotak hitam yang rusak dengan cepat," kata Trudeu seperti dialihbahasakan dari Reuters, Jumat (18/1/2020).
"Prancis akan menjadi tempat yang tepat untuk mendapatkan informasi dari kotak hitam dengan cara yang cepat. Maka dari itu, kami berharap Iran menyetujuinya," lanjutnya.
Baca Juga: Beraksi 5 Kali, Peremas Payudara Ibu-ibu Berhijab Akui Mudah Terangsang
Sebelumnya, pihak Iran mengatakan pihak berwenang yang melihat tragedi jatuhnya pesawat Ukraina pada Rabu lalu berhak atas akses data kota hitam. Namun, hal tersebut tidak direalisasikan hingga berdampak memperlambat penyelidikan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne pdi Muscat, Oman pada ada Jumat (17/1/2020).
Menlu Kanda mengatakan, Zarif telah menyetujui analisis transparan kotak hitam pesawat Ukraina. Selain itu, para menteri juga telah membahas mengenai pertanggungjawaban Iran terhadap keluarga para korban termasuk soal kompensasi.
Melalui jejaring Twitter pribadinya, Zarif pun mengaku pertemuan kedua negara bertujuan untuk bertukar informasi. Ia menegaskan, insiden jatuhnya pesawat Ukraina tak layak dipolitisasi dan lebih mementingkan nasib keluarga korban.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit Tembus Rp70 Ribu per Kg, Pedagang Sleman Ungkap Sebabnya