Ada tiga penumpang yang menempati kelas bisnis-atau di penerbangan Batik Air disebut "C Class"-termasuk Harun Masiku. Ia duduk di kursi nomor 3C. Dua penumpang lainnya di kelas itu duduk di kursi nomor 2A dan 2D.
Pesawat yang membawa Harun mendarat di Cengkareng pada pukul 17.03 WIB. Para penumpang turun dari pesawat melalui Terminal 2F. Menurut keterangan beberapa saksi mata, karena duduk di kelas bisnis, Harun melenggang cepat meninggalkan pesawat, tujuh menit kemudian.
Harun mengenakan kaus lengan panjang biru tua, celana hitam, serta sepatu sport yang juga berwarna hitam. Ia terlihat menenteng tas ukuran laptop dan tas plastik belanja, kemungkinan besar hasil belanjaan di bandara.
Beberapa belas menit kemudian, ia dihampiri seorang pria berpakaian Bea-Cukai. Menurut seorang yang melihat, lelaki yang perawakannya lebih pendek dari Harun ini menemaninya melintasi pos pemeriksaan Imigrasi Bandara.
Baca Juga: Ketua KPK Yakin Tersangka Kasus Suap Harun Masiku akan Kembali ke Indonesia
Saksi ini tidak menyaksikan Harun melalui pemeriksaan manual petugas. Diperkirakan Harun menggunakan jalur khusus paspor elektronik. Pria berseragam terus menemani Harun melewati area pengambilan bagasi.
"Terlihat mereka berhenti dan berbincang sambil berdiri di sana," kata seorang saksi.
Pria berseragam terus menemani Harun melewati pemeriksaan Bea Cukai, hingga kemudian meninggalkan area kedatangan menuju tempat antrean taksi. Ia memesan taksi Silver Bird, Toyota Alphard. Saksi menyatakan tidak memperhatikan pelat nomor taksi itu.
Sesaat sebelum Harun memasuki taksi, seseorang berbaju petugas pendukung Lion Air-maskapai yang satu grup dengan Batik-datang mendorong troli mengangkut koper. Koper itu kemudian dimasukkan ke taksi Harun.
Saksi yang sama menambahkan, pria berseragam terus menunggu hingga taksi Harun beranjak pergi.
Baca Juga: Menkumham Yasonna Janji Tak Intervensi Kasus Korupsi Harun Masiku
"Harun membuka jendela dan melambaikan tangan kepada pria berseragam itu," ujarnya.