Belajar Toleransi, Utusan Paus akan Sambangi Indonesia Awal Februari

Jum'at, 17 Januari 2020 | 21:39 WIB
Belajar Toleransi, Utusan Paus akan Sambangi Indonesia Awal Februari
Menkopolhukam Mahfud MD bersama tokoh-tokoh dari gerakan Suluh Kebangsaan di rumah dinasnya di Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (17/1/2020). [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Utusan pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dijadwalkan bakal kunjungi Indonesia dalam waktu dekat. Rombongan utusan Paus Fransiskus direncanakan bakal menjalani sejumlah acara bertemakan toleransi di Indonesia.

Pernytaan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD saat berkumpul bersama tokoh-tokoh gerakan Suluh Kebangsaan di rumah dinasnya, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (17/1/2020).

Mahfud mengatakan, selain utusan Paus Fransiskus, juga ada perwakilan tokoh-tokoh agama dari Mesir yang juga dijadwalkan akan bertemu dengan beberapa organisasi masyarakat di tanah air.

"Itu akan mendatangkan tokoh-tokoh dari Mesir dan Vatikan lintas agama dari luar negeri, Timur Tengah dan dari negara lain, eropa juga itu datang ke indonesia menyampaikan pandangannya tentang persaudaraan kemanusiaan, misalnya ada juga kuliah umumnya di kampus tertentu. ketemu ormas-ormas besar tertentu," katanya.

Baca Juga: Hadiri Perayaan Natal PNS, Gubernur DIY Sri Sultan HB X Bicarakan Toleransi

Pada kesempatan yang sama, Cendikiawan Muslim Quraish Shihab menjelaskan, utusan Vatikan itu merupakan sekretaris pribadi Paus Fransiskus, dia akan datang pada awal Februari mendatang.

"Mereka akan datang, InsyaAllah awal Februari yang akan datang itu wakil paus dalam hubungan dialog antaragama. Akan datang sekretaris pribadi paus, akan datang juga Rektor Alazhar, akan datang sekjen dari komite persaudaraan kemanusian ini dan beberapa lagi yang lain," jelasnya.

Quraish mengatakan kedatangan mereka karena Vatikan sudah lama melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki nilai toleransi tinggi.

"Jadi sebenarnya, luar negeri itu melihat kita, bangsa ini bangsa yang utuh yang bisa menciptakan persaudaraan kemanusiaan, karena itu piagam persaudaraan kemanusiaan yg di tandatangani oleh paus, itu sengaja datang ke Indonesia," katanya.

Baca Juga: Toleransi Natal, Santri Pesantren Main Rebana di Gereja Mater Dei Semarang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI