Suara.com - Totok Santoso Hadiningrat tersangka kasus penipuan dengan modus mengaku sebagai raja Keraton Agung Sejagat ternyata pernah tinggal di kontrakan bedeng di kawasan bantaran rel Stasiun Kampung Bandan, Ancol, Jakarta Utara.
Selama tinggal di bedeng tersebut, Totok harus merogoh kocek Rp 150 ribu per bulan.
Kisah lokasi tempat tinggal Totok diungkap Ramusin (53), Kepala pemukiman kontrakan bedeng Kampung Daop Atas, RT 12/ RW 5, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan.
Ramusin mengungkapkan bahwa sang 'Raja Keraton Agung Sejagat' itu tinggal di kontrakan bedeng milik salah satu warga bernama Dasman. Setiap bulannya, Totok membayar sewa Rp 150 ribu.
Baca Juga: Sunda Empire Mirip Keraton Sejagat, Kemendagri: Jangan-jangan Kurang Waras
"Ya biasanya Rp 150 ribu, itu sudah termasuk listrik. Dia ngontrak di tempatnya Pak Dasman," kata Ramusin saat ditemui Suara.com, Jumat (17/1/2020).
Ramusin pun sempat mengajak Reporter Suara.com, Muhammad Yasir ke lokasi rumah bedeng yang sempat ditinggali Totok.
Pantauan Suara.com, lokasi kontrakan bedeng Totok itu berjarak sekitar 1 kilometer dari Stasiun Kampung Bandan.
Kontrakan itu berada persis di bantaran rel yang kekinian telah digusur pasca rel kereta tersebut mulai diaktifkan pada tahun 2016.
Pasca digusur, lokasi kontrakan Totok kekinian justru menjadi tempat buang sampah warga bantaran rel Stasiun Kampung Bandan.
Baca Juga: Usai Keraton Sejagat Muncul Sunda Empire, Kemendagri: Jangan Mudah Percaya
Tampak sejumlah sampah memenuhi lokasi yang dulunya berdiri bangunan kontrakan berukuran 3x2 meter yang dihuni sang 'raja' Keraton Agung Sejagat.