Siswi SMP di Ciracas Meninggal, Polisi: Ada Indikasi Bunuh Diri

Jum'at, 17 Januari 2020 | 15:44 WIB
Siswi SMP di Ciracas Meninggal, Polisi: Ada Indikasi Bunuh Diri
Ilustrasi mayat. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siswi SMP Negeri 147 Ciracas, Jakarta Timur, berinisial SN (14) dilaporkan meninggal dunia setelah diduga mencoba bunuh diri dengan melompat dari lantai tiga gedung sekolah pada Selasa (14/1/2020).

Meski sempat menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, nyawa SN tak tertolong. Dia menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (16/1/2020).

Kanit Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo menjelaskan, pihaknya baru menerima laporan usai SN meninggal. Mulanya, SN dikira meninggal karena kecelakaan.

"Jadi memang ini awalnya diperkirakan itu kecelakaan. Terus tidak dilaporkan ke Polsek maupun ke Polres. Setelah dua hari kemudian yang bersangkutan meninggal dunia. Baru mereka lapor ke kita," kata Hery saat dikonfirmasi, Jumat (17/1/2020).

Baca Juga: Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah, Siswi SMPN 147 Ciracas Meninggal Dunia

Setelah diselidiki, polisi menemukan adanya indikasi jika SN bunuh diri. Namun, saat ini polisi masih mendalami motif bunuh diri tersebut.

"Setelah kita lakukan penyelidikan, ternyata memang ada indikasi yang bersangkutan melakukan bunuh diri. Cuma motifnya apa, ini sedang kita selidiki," katanya.

Sejauh ini polisi sudah memeriksa sebanyak tiga orang saksi. Para saksi itu berasal dari pihak tempat SN bersekolah.

"Saksinya kita baru tiga ya. Ini soalnya kan keluarga dari pihak korban kan masih ini (berduka), ada guru, ada penjaga sekolah," sebut Hery.

Sebelumnya, pihak sekolah membantah upaya bunuh diri yang dilakukan SN terkait adanya perundungan di sekolah. Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPN 147 Ciracas, Narsun.

Baca Juga: Berita Bunuh Diri Dalam Jurnalisme Warga, Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan?

"Setiap hari sekolah terus melakukan pengawasan dan pembinaan untuk mencegah bullying di sekolah," kata Narsun.

Meski demikian, Narsun mengatakan sekolah tidak menyangka SN melakukan percobaan bunuh diri di sekolah. Karena sekolah mengenal siswi SN seperti siswa pada umumnya tidak ada tanda-tanda yang mencolok dari kepribadiannya.

"SN sendiri dikenal sosok yang biasa saja dan seperti siswi pada umumnya," kata Narsun.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI