Suara.com - Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) memilih Mikhail Mishustin sebagai perdana menteri dalam pemungutan suara pada Kamis.
Sebanyak 423 anggota parlemen mendukung Mishustin, 383 menolaknya, dan 40 lainnya abstain.
Sehari sebelumnya, pada Rabu, Dmitry Medvedev mundur dari kursi perdana menteri setelah Presiden Vladimir Putin mengusulkan reformasi konstitusi.
Presiden kemudian menawari Mishustin, mantan kepala dinas pajak Rusia, untuk menggantikan Medvedev.
Baca Juga: Putin Berencana Ubah Konstitusi, PM Rusia Pilih Mengundurkan Diri
Usai pemilihan parlemen, Putin mengeluarkan dua dekrit yang mengumumkan Mishustin sebagai perdana menteri baru dan Medvedev sebagai wakil kepala Dewan Keamanan Rusia.
Putin mengusulkan untuk memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Duma untuk mengangkat perdana menteri dan kabinet.
Dia juga menyarankan penambahan peran untuk badan penasihat yang disebut Dewan Negara. Dewan Negara yang saat ini diketuai oleh Putin, terdiri atas kepala daerah federal Rusia.
Perubahan lain yang diusulkan di antaranya membatasi supremasi hukum internasional, mengubah aturan yang membatasi presiden menjadi dua periode berturut-turut, dan memperkuat undang-undang yang melarang calon presiden yang memiliki kewarganegaraan asing atau izin tinggal asing.
Sumber: Anadolu
Baca Juga: Dinamai Avangard, Senjata Baru Rusia Berkecepatan 27 Kali Kecepatan Suara