Suara.com - Presiden Iran Hassan Rouhani memberi peringatan kepada pemerintah Amerika Serikat segera mengakhiri intervensi militer di wilayahnya. Ia meminta agar AS keluar dari wilayahnya.
Dialihbahasakan dari media lokal Iran, Press TV, Kamis (16/1/2020), hubungan tak baik antara AS dengan Iran telah mengakibatkan ketidakamanan di negara lain di Asia, Eropa bahkan negara AS sendiri. Bahkan ketegangan hubungan mereka berdampak pada insiden salah tembak pesawat Ukraina yang menewaskan 176 penumpang.
Angkatan militer Iran mengaku telah menembak jatuh pesawat milik Ukraine International Airlines secara tidak sengaja pada Rabu (8/1/2020). Militer mengira pesawat sipil tersebut sebagai target musuh sehingga dilakukan penembakan rudal.
"Kembalikan keamanan ini. Kami ingin anda (AS) meninggalkan wilayah ini. Bukan dengan perang tetapi dengan mengambil langkah bijak," kata Rouhani pada sesi kabinet, Rabu (15/1/2020) waktu setempat.
Baca Juga: Korban Tewas Tabrakan Beruntun di Sawangan Bertambah Satu Orang
Rouhani juga menyinggung terkait aksi balas dendam Iran atas kematian jenderal top Iran Qassem Soleimani di Baghdad, Irak pada 3 Januari lalu. Iran telah membombardir markas militer AS di Irak pada 8 Januari, sekitar lima hari pascakematian Soleimani.
Serangan yang dilancarkan kepada AS tersebut menjadi bukti bahwa Iran tak sedikitpun gentar dalam melawan AS.
"Kami tidak mundur menghadapi AS dan pasti akan melawan kejahatan mereka," tegas Rouhani.