Suara.com - Forum Inisiatif Agama-agama Ibrahim (Abrahamic Faiths Initiative) yang digelar di Vatikan, baru-baru ini, menyatakan semua umat beragama harus kembali ke fitrah manusia, yakni semua bersaudara.
Persamuhan itu sendiri juga diikuti oleh Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf.
Gus Yahya mengatakan, Forum Inisiatif Agama-agama Ibrahim juga menyatakan perlunya aksi nyata atas konflik agama.
"Diskusi mengerucutkan sikap dan langkah bersama dalam menghadapi kemelut kemanusiaan dewasa ini, yang sangat kental diwarnai oleh konflik antarkelompok agama," kata Gus Yahya, sapaan Katib Aam PBNU, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Kamis (16/1/2020).
Baca Juga: Gus Yahya Diundang Konferensi Agama-agama Ibrahim di Vatikan
Dia mengatakan, Duta Besar Keliling Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Sam Brownback pada awal diskusi menyampaikan keprihatinan yang mendalam, kalau konflik agama dibiarkan sudah pasti ujungnya adalah saling bunuh di antara sesama manusia.
"Ungkapan itu persis seperti analisis yang dipaparkan dalam 'Deklarasi Gerakan Pemuda Ansor tentang Islam untuk Kemanusiaan (Humanitarian Islam)' pada 2017," kata Gus Yahya.
Gus Yahya mengatakan, siapa pun yang membuat deklarasi harus siap menindaklanjutinya dengan langkah-langkah strategis yang nyata.
Dia memberi contoh kiprah Nahdlatul Ulama dalam mambangun strategi transformatif melalui aktivisme sosial, yaitu melakukan pelayanan bagi masyarakat dalam arti luas, termasuk melindungi hak-hak kelompok minoritas.
Forum di Vatikan, kata dia, pada akhirnya mencapai kesepakatan untuk terjun ke wilayah konflik demi mengupayakan jalan keluar.
Baca Juga: Gus Yahya Jadi Pembicara di Vatikan, Ini Pesan yang Akan Disampaikan
Namun Gus Yahya mengingatkan bahwa hal itu harus dilakukan dengan strategi yang komprehensif dan terkonsolidasi.
"Tentu dengan dukungan instrumen-instrumen dan sumber daya-sumber daya yang penuh," kata dia.
Dia mengatakan imam umat Katholik sedunia, Paus Fransiskus, menyebut Forum Inisiatif Agama-agama Ibrahim yang digelar 14-17 Januari adalah wahana untuk mengedepankan ikhtiar-ikhtiar perdamaian.
Gus Yahya menyampaikan, Sri Paus menyebut dalam masalah apapun yang dihadapi hendaknya dikembalikan ke akar keberadaan manusia, yaitu sesama saudara.
Katib Aam PBNU mengatakan forum tersebut juga menegaskan dukungan terhadap "Piagam Persaudaraan Kemanusiaan" yang ditandatangani bersama antara Paus Fransiskus dan Tetua Agung Al Azhar Syaikh Ahmad Al Tayeb di Abu Dhabi pada Februari 2019.
Dalam forum di Vatikan, Reverand Thomas Johnson dari World Evangelical Alliance menekankan bahwa deklarasi perdamaian saja tidak cukup karena belum tentu banyak orang mau sungguh-sungguh membaca dan mempelajarinya.
Sementara itu, Chief Rabbi David Rosen menilai perlunya kalangan politik menengok agama-agama sebagai basis strategi resolusi konflik, bukan hanya pendekatan militer dan ekonomi.
Ambassador Sam Brownback pada kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas segala yang telah dilakukan Nahdlatul Ulama selama ini dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.