Suara.com - Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi membantah soal pencopotan Ahmad Syaikhu dari bursa pemilihan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.
Bahkan, dia mempertanyakan bukti jika Syaikhu dicoret dari daftar calon kuat untuk menggantikan Sandiaga Uno di kursi wagub.
“Buktinya apa? (kalau Syaikhu dicoret jadi cawagub) info harus ada bukti tertulis," ujar Suhaimi saat dikonfirmasi, Kamis (16/1/2020).
Suhaimi menjelaskan, untuk mencopot nama Syaikhu dari bursa Cawagub, maka harus ada surat resmi dari DPRD DKI. Namun karena surat itu belum ada, ia meyakini nama Syaikhu masih menjadi kandidat Cawagub bersama Agung Yulianto.
Baca Juga: PKS Tarik Ahmad Syaikhu dari Pencalonan Cawagub DKI, Begini Reaksi Gerindra
"Kalau belum ada surat formal dari DPRD masih dua nama. Kalau sudah ada resmi baru,” katanya.
Selain itu, ia bahkan menduga ada maksud terselubung dari beredarnya isu pencopotan Syaikhu. Salah satunya seperti penggiringan opini setelah Gerindra mengajukan empat nama kandidat Cawagub baru.
"Kalau cuma info, kuatir itu cuma pembentukan opini," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan bakal mencabut nama Ahmad Syaikhu sebagai bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta. Nama Syaikhu merupakan satu dari dua nama yang sempat diajukan PKS sebagai pengganti Sandiaga Uno.
Sohibul mengakui dicabutnya nama Syaikhu lantaran PKS melihat tidak adanya daya tarik serta keengganan dari DPRD dalam menanggapi nama cawagub yang diajukan. Sehingga membuat proses mandek dan tidak lagi berjalan.
Baca Juga: Bantah Sepakat dengan Gerindra Soal Cawagub, PKS: Mereka Hanya Bangun Opini
Adapun salah satu pertimbangan dicabutnya nama Syaikhu mengingat posisi dirinya yang saat ini sebagai anggota DPR.