Bumi Makin Panas, Australia Jadi Benua Terpanas di Dunia

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 16 Januari 2020 | 13:20 WIB
Bumi Makin Panas, Australia Jadi Benua Terpanas di Dunia
Gelombang panas memicu kebakaran hebat di Australia. (Foto: TAMAN PETER / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan bahwa di tahun 2019, suhu bumi rata-rata mencapai rekor suhu tertinggi kedua dalam sejarah, dengan suhu panas tertinggi adalah di tahun 2016.

WMO lembaga yang berbasis di Jenewa (Swiss) tersebut mengunpulkan data dari berbagai pengukuran di dunia. Di antaranya dari data yang dikumpulkan Badan Angkasa Luar AS NASA dan Data dari Kantor Cuaca Inggris.

Menurut WMO, kita semua yang hidup di dunia ini untuk bersiap-siap menghadapi suhu udara yang lebih panas yang mengakibatkan bencana seperti kebakaran semak yang terjadi di Australia.

Data yang disimpulkan WMO menunjukkan bahwa suhu global di tahun 2019 adalah 1.1 derajat Celcius di atas angka sebelum industri revolusi, angka yang dianggap sebagai angka yang aman.

Baca Juga: Pekerja Indonesia Kehilangan Pekerjaan Akibat Kebakaran di Australia

"Kita akan menghadapi suhu yang lebih ekstrim di sepanjang tahun 2020 dan juga selama beberapa dekade mendatang hal yang disebabkan oleh gas rumah kaca yang ada di atmosfir." kata Sekjen WMO Petteri Taalas sebagaimana dilansir ABC.

"Australia sudah mengalami tahun paling panas dan paling kering dalam sejarah di tahun 2019, membuat terjadinya kebakaran semak yang sudah memakan korban begitu banyak orang, properti, satwan liar, ekosistem dan lingkungan."

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim telah menyebabkan cuaca sangat buruk seperti gelombang panas di Eropa di tahun 2019 dan juga badai topan yang menewaskan sedikitnya 50 orang yang menghantam Kepulauan Bahamas di Karibia bulan September.

Dalam kesepakatan yang dicapai di Paris tahun 2015, dunia menyetujui untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sehingga pemanasan global tidak melebihi 1.5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

Penampakan merah langit akibat kebakaran di sebuah peternakan sapi di New South Wales, Australia pada 5 Januar 2020. (Foto: AFP / Saeeda Khan)
Penampakan merah langit akibat kebakaran di sebuah peternakan sapi di New South Wales, Australia pada 5 Januar 2020. (Foto: AFP / Saeeda Khan)

Di atas angka tersebut, pemanasan global akan menyebabkan terumbu karang di dunia musnah dan juga melelehnya lapisan es di Kutub Utara.

Baca Juga: Ilmuwan Iklim Ingatkan Kebakaran di Australia Bisa Menjadi Musibah Tahunan

Namun WMO sebelumnya mengatakan bahwa bila dunia tidak melakukan apapun maka suhu dunia bisa naik antara 3 sampai 5 derajat Celciius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI