Umumkan Tim Kuasa Hukum, Kantor DPP PDIP Batasi Jumlah Wartawan Peliput

Rabu, 15 Januari 2020 | 21:37 WIB
Umumkan Tim Kuasa Hukum, Kantor DPP PDIP Batasi Jumlah Wartawan Peliput
Suasana di depan Kantor DPP PDIP kawasan Menteng Jakarta pada Rabu (15/1/2020). [Suara.com/Novian Ardiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah 1,5 jam mengumumkan pembentukan kuasa hukum DPP PDIP yang dijadwalkan pada pukul 19.00 WIB, mobil dinas menteri berjenis Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid terpantau keluar melalui gerbang di sisi kiri gedung DPP PDIP di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Mobil dinas yang diduga ditumpangi Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tampak keluar dengan pengawalan satu motor patwal dan satu mobil pengawalan dari kepolisian. Di belakangnya mengikuti mobil jenis Toyota Alphard dan satu motor pengawalan dari kepolisian. Kedua mobil tersebut sama-sama menggunakan pelat nomor dengan kode RFW di belakangnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, diketahui pembentukan tim kuasa hukum di DPP PDI Perjuangan tersebut diumumkan oleh Menteri Yasonna yang sekaligus juga merupakan Ketua DPP PDIP. Yasonna juga turut didampingi oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat mengumumkan pembentukan kuasa hukum DPP PDIP.

Dalam keterangan pers yang didapat Suara.com, ada sejumlah nama yang menjadi tim kuasa hukum PDIP di antaranya I Wayan Sudirta, Yanuar Prawira Wasesa, Yuris Teguh Samudra, M Nuzul Wibawa, Krisna Murti, Paskaria Tombi, Heri Perdana Tarigan, Benny Hutabarat, Kores Tambunan, Johannes L Tobing dan Roy Jansen Siagian.

Baca Juga: KPK Pertanyakan Keaslian Sprinlidik Kasus Wahyu yang Dipegang Masinton

Sebelumnya diberitakan, Kantor DPP PDI Perjuangan di Menteng, Jakarta Pusat lagi-lagi dijaga ketat pihak keamanan kantor tersebut, Rabu (15/1/2020). Padahal sebelumnya, pihak DPP memberikan informasi undangan peliputan kepada awak media.

Undangan yang sudah tersebar di kalangan wartawan tersebut ternyata berlaku terbatas. Pantauan Suara.com di depan DPP PDI Perjuangan, sejumlah wartawan dari media mainstream bahkan dilarang masuk untuk ikut meliput.

Dalihnya, nama media serta pewarta tidak tercantum dalam lembaran kertas yang dipegang sekuriti. Ada dua sekuriti di depan gerbang, satu memegang kertas dan satunya lagi bersiaga sambil meminta pewarta yang datang menunjukan id card sekaligus nama dan media mereka.

"Dari mana, id-nya id-nya? Parkir di samping dulu," ujar seorang sekuriti, Rabu (15/1/2020).

Sejumlah pewarta yang nama dan medianya tercantum dalam lembaran kertas yang dipegang sekuriti pun kemudoan diperdilakan masuk melalui pintu pagar kecil yang berada di tengah-tengah dua pintu gerbang di kantor DPP.

Baca Juga: Sebar Undangan Acara, Kantor DPP PDIP Mendadak Batasi Wartawan Meliput

Namun sebaliknya, wartawan yang nama dan medianya tidak tercatat harus puas hanya berada di pinggir jalan depan Kantor DPP PDI Perjuangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI