Deddy terkejut dengan pengakuan itu. Sinta Nuriyah pun langsung menimpali.
"Jangankan dokumen, penghargaan aja, penghargaan bapak dari Ramon Magsaysay itu bisa dijual di pasar loak Surabaya," tutur Sinta.
"Yang lain-lainnya itu kita enggak tahu, banyak yang ilang, lha kemana larinya? Ya seperti itu," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Inayah juga menyampaikan bahwa siapa pun yang ingin tahu tentang pelengseran Gus Dur dapat membeli buku itu.
Baca Juga: Machfud Maju Bakal Cawalkot Surabaya lewat Gerindra, DPD: Ini Demokrasi
"Silahkan kalau ada yang mau tentang apa yang dilakukan kepada Gus Dur berkaitan dengan pelengserannya, silahkan aja pre order buku tersebut. Tapi bukan aku yang nulis lho," kata Inayah.
Untuk diketahui, buku Menjerat Gus Dur (2019; Numedia Digital Indonesia), menggegerkan publik karena mengungkap skandal dugaan adanya skenario sejumah elite politikus melengserkan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dari tampuk kursi kepresidenan tahun 2001.
Virdika Rizky Utama, penulis buku tersebut, kepada Erick Tanjung—jurnalis Suara.com—mengakui tergerak menyusun buku itu berdasarkan dua dokumen rahasia temuannya.
Satu di antara dua dokumen itu adalah, surat berisi notulensi rapat elite politik Partai Golkar dan sejumlah pihak di rumah Arifin Panigoro pada 22 Juni 2000. Notulensi sebanyak 9 lembar itu tertanggal 3 Juli 2000 yang ditandatangani oleh Priyo Budi Santoso.
Baca Juga: Sedang Tren, Pohon Natal Disulap Jadi Pohon Valentine