Salah Kirim WA Ungkap Denny JA Minta Jatah Bos BUMN ke Luhut, Benarkah?

Rabu, 15 Januari 2020 | 16:45 WIB
Salah Kirim WA Ungkap Denny JA Minta Jatah Bos BUMN ke Luhut, Benarkah?
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia LSI, Denny JA , [Suara.com/oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Waktu itu, ia santai saja menjawab. “Itu fitnah karena angka 45 Miliar kok kecil sekali. Padahal saya tidak sedang banting harga.”

Sebagai konsultan politik yang ikut memenangkan presiden tiga kali berturut- turut (kini empat kali), apa iya saya dibayar hanya 45 milyar?” Celotehan santai darinya saat itu terasa pas. Agaknya lebih efektif merespon gosip politik dengan celotehan saja.

Apa daya. Ia tumbuh sebagai aktivis. Berdebat di publik menjadi nafasnya. Berdebat dengan data, angka dan hasil riset memang hobinya. Tapi berceloteh pun oke juga.

Sejak lama, Ia memang rindu. Ia berharap ruang publik lebih diisi oleh debat gagasan. Ia ingin para elit heboh oleh inovasi. Ia angankan kembali datang era berpolitik gaya Founding Fathers yang pejuang tapi juga pemikir.

Baca Juga: Kerjasama LSI Denny JA dan LAPI ITB.

Tapi yang marak dan heboh di ruang publik, acapkali hanya soal skandal tokoh, gosip dan hoax. Apa daya.

Ia teringat teks WA yang Ia terima semalam. Isi WA itu gosip tentang dirinya. Ia digambarkan seolah berkomunikasi dengan seorang menteri untuk jabatan komisaris BUMN.

Ia forward gosip itu ke beberapa, hanya untuk info. Ternyata, itu malah diforward beberapa kali oleh mereka yang senang bergosip ke aneka grup. Tanpa ada check and rechek dan mengelaborasi konteksnya dulu.

Di era media sosial, apapun mudah menjadi isu. Apalagi jika masyarakat yang kehilangan isu besar. Gosip pun menjadi isu. Lebih sensasional lebih asyik. Tak penting benar atau salah.

Ia teringat lirik lagu Michael Jackson: Beat it! beat it! No matter who is wrong or right. Just beat it!

Baca Juga: LSI Denny JA: Firli Belum Dilantik, Kepercayaan Publik Kepada KPK Turun

-000-

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI