Beli 6 Set Pengeras Suara Rp 4 Miliar, Pemprov DKI: Bukan Toa Masjid

Rabu, 15 Januari 2020 | 12:49 WIB
Beli 6 Set Pengeras Suara Rp 4 Miliar, Pemprov DKI: Bukan Toa Masjid
Alat Disaster Warning System (DWS) atau toa untuk peringatan bencana kepada warga. (Foto dok. BPBD Jakarta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan Rp 4 miliar untuk membeli perangkat pengeras suara atau toa Disaster Warning System (DWS) untuk peringatan terjadinya bencana menuai polemik. Sebab, dengan harga Rp 4 miliar hanya untuk membeli enam set toa.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta M. Ridwan mengatakan toa yang dibeli bukan seperti toa yang terpasang di masjid-masjid.

Ridwan mengatakan toa ini dilengkapi dengan sejumlah alat canggih untuk menunjang peringatan dini bencana di Jakarta. Di antaranya seperti Automatic Weather Sensor (AWS) dan Automatic Water Level Recorder (AWLR).

“Memang pakai toa tapi bukan menggunakan toa yang ada di Masjid ," ujar Ridwan saat dikonfirmasi Rabu (15/1/2020).

Baca Juga: Banjir Bandang di Lebak Tewaskan 9 Orang dan 1.649 Rumah Warga Hanyut

Ia menjelaskan, satu perangkat DWS juga terdiri dari empat toa dan satu tiang. Nantinya informasi soal bencana akan diumumkan ketika pintu air sudah berstatus siaga 3.

"Diumumkan dari kantor BPBD saat pintu air siaga 3 atau waspada," jelasnya.

Selain melalui DWS, pengumuman bencana juga disebutnya disebarkan langsung kepada Lurah atau Camat setempat. Ada juga penyebaran SMS kepada warga yang tinggal di lokasi rawan banjir.

"Kalau tambah pakai toa akan menjadi lebih bagus untuk melengkapi informasi," jelasnya.

Selain itu perangkat ini juga disebut bakal tergabung dalam sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) BPBD DKI.

Baca Juga: Tak Lagi Kebanjiran, Begini Antisipasi Banjir Ala Surabaya

"Tahun 2020 pengadaan enam set DWS," ujar Ridwan.

Enam set DWS ini dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020. Anggarannya terbagi menjadi dua komponen mata anggaran yakni untuk pemeliharaan dan pengadaan DWS.

"Pemeliharaan DWS, anggaran Rp 165.000.000. Pengadaan DWS 6 set, anggaran Rp 4.073.901.441," jelasnya.

Lokasi pemasangan DWS ini tersebar di titik rawan banjir di Jakarta. Di antaranya adalah Tegal alur, Rawajati, Makasar, Jati Padang, , Kedoya selatan, dan Cililitan.

Selain itu ada juga 14 kawasan yang sudah dipasang DWS sampai tahun 2019.

Jakarta Selatan: Ulujami, Petogogan, Cipulir, Pengadegan, Cilandak Timur, Pejaten Timur.

Jakarta Barat: Rawa Buaya, Kapuk, Kembangan Utara.

Jakarta Tumur: Bidara Cina, Cawang, Cipinang Melayu, dan Kebon Pala.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI