Tuntut Payung Hukum hingga Evaluasi Tarif, 5.000 Ojol Akan Geruduk Istana

Rabu, 15 Januari 2020 | 12:04 WIB
Tuntut Payung Hukum hingga Evaluasi Tarif, 5.000 Ojol Akan Geruduk Istana
Sejumlah driver ojek online menjemput penumpang di kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta, Senin (2/9). [Suara.com/Arya Manggala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan pengemudi ojek online alias ojol yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) akan menggelar unjuk rasa. Tujuan aksinya kali ini adalah di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.

Presidium Gabungan Transportasi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono menargetkan 5.00 massa akan geruduk Istana. Menurutnya massa ojol itu datang dari dalam atau luar Jabodetabek.

"Nanti siang sekitar pukul 13.00 WIB. Estimasi massa sekitar 5.000 orang yang datang dari berbagai daerah," ujar Igun saat dihubungi, Rabu (15/1/2020).

Igun menjelaskan, pihaknya membawa dua tuntutan yang berkaitan dengan permasalahan Ojol saat ini.

Baca Juga: Perang Poster Kritik saat Demo Pro dan Kontra Anies Baswedan

Tuntutan pertama adalah para pengemudi Ojol ingin memiliki payung hukum atau legalitas yang jelas dalam menekuni pekerjaannya.

"Kemudian, kami ingin ada evaluasi tarif. Kalau saat ini kan masih dibayar per zonasi," jelasnya.

Menurutnya, legalitas ini penting agar perusahaan pengembang aplikasi tidak bisa seenaknya memutuskan kemitraan. Dengan payung hukum yang jelas, kata Igun, Ojol bisa membela diri.

"Jangan sampai apabila kita di Putus Mitra, kita tidak punya kekuatan legalitas hukum," jelasnya.

Dengan hadirnya Ojol dari luar Jabodetabek, Igun memperkirakan aksi ini akan menjadi demonstrasi Ojol yang terbesar.

Baca Juga: Pendukung Anies Bawa Spanduk saat Demo Tandingan: Banjir dari Dulu Cin

Ia menyatakan rekan Ojol lainnya akan datang dari Sukabumi, Pantura, Cianjur, Banjarnegara, Ciamis, Cilacap, Purwokerto, Kuningan, dan Cirebon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI