Iran Tahan Pengunggah Video Serangan Roket ke Pesawat Ukraina

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 15 Januari 2020 | 12:00 WIB
Iran Tahan Pengunggah Video Serangan Roket ke Pesawat Ukraina
Para kru penyelamat mengevakuasi jasad-jasad dari lokasi insiden jatuhnya pesawat Boeing 737 milik Ukraina yang jatuh di Teheran, Iran. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seseorang yang mengunggah secara daring video yang memperlihatkan sebuah roket menghantam pesawat penumpang Ukraina di Iran pekan lalu dijebloskan ke penjara oleh Pengawal Revolusi Iran.

Hal itu dilaporkan Kantor Berita Fars pada Selasa (15/1/2019), sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu.

Hasil penyelidikan kecelakaan nahas itu nantinya akan diumumkan kepada masyarakat, demikian Fars, tanpa memberikan informasi lainnya.

Pengawal Revolusi Iran bertanggung jawab atas serangan roket yang menyebabkan jatuhnya pesawat penumpang Ukraina, yang menewaskan seluruh 176 orang di dalamnya.

Baca Juga: Iran Klaim Tangkap Pelaku Penembakan Pesawat Ukraina

Sebelumnya, kantor berita Turki, Anadolu mewartakan, otoritas Iran telah menangkap sejumlah orang yang terlibat dalam insiden jatuhnya pesawat penumpang Ukraina pekan lalu.

"Mereka ditangkap atas peran mereka dalam kecelakan pesawat Ukraine International Airlines," kata juru bicara Komisi Pengadilan Ghulam Hussein Ismaili, pada Selasa, seperti dilansir oleh Press TV.

Penahanan dilakukan setelah Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak otoritas militer untuk membentuk pengadilan khusus yang diketuai oleh hakim senior dan mengadili mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Sebanyak 82 warga Iran termasuk menjadi korban kecelakaan itu.

Iran mengakui pesawat itu "tak sengaja" tertembak jatuh oleh rudal yang ditujukan ke fasilitas militer Amerika Serikat di Irak.

Baca Juga: Iran Berikan Kompensasi Rp 2 Triliun untuk Korban Pesawat Ukraina

Pesawat itu jatuh beberapa saat setelah Iran menembakkan puluhan rudal balistik ke pangkalan udara yang menampung pasukan AS dan koalisi.

REKOMENDASI

TERKINI