Suara.com - Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Aman, mengaku mendapat laporan terkait adanya ibu rumah tangga yang ikut menjadi pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi prostitusi Sintai, Telukpandan, Tanjunguncang, Batuaji. Ibu rumah tangga tersebut disebut tinggal di sekitar tempat porstitusi tersebut.
“Kami sudah terima laporannya, tiga bulan yang lalu,” ujar Aman seperti diberitakan batamnews.co.id - jaringan Suara.com, Selasa (14/1/2020).
Untuk diketahui, lokalisasi prostitusi terbesar di Batam saat ini tengah menjadi sorotan setelah terjadinya perdagangan anak di bawah umur di sana.
Dua anak baru gede itu jadi korban perdagangan manusia. Mereka dipaksa melayani nafsu para pelanggan wanita malam di sana.
Baca Juga: Rekrut ABG jadi PSK, Mucikari Pijat Plus-plus Gunung Sindur Dicokok Polisi
Terkait itu, Aman mengaku prihatin. Ia meminta pemerintah kota Batam memberikan atensi khusus akan hal itu.
Aman menduga, fenomena ibu rumah tangga jadi PSK itu karena kondisi ekonomi. Suami kehilangan pekerjaan setelah kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Pemilik tempat hiburan di kawasan Sintai memanfaatkan kondisi itu. Mereka yang bersedia akan diberi tamu.
Sementara desakan penutupan lokalisasi prostitusi ini datang juga dari aktivitas anti-trafficking Kota Batam, Romo Paschal.
Romo Paschal menilai kawasan tersebut sudah selayaknya ditutup pemerintah setempat karena kerap menjadi pusat aktivitas perdagangan manusia.
Baca Juga: Mendadak Kejang-kejang, Lelaki Renta Tewas saat Dilayani PSK
Belum lagi para wanita-wanita penghibur di lokasi tersebut sengaja didatangkan dari luar dan diperjualbelikan di sana layaknya seorang pekerja seks.