Foto-foto telah terkirim, tidak ada yang tau foto mana yang akan ditampilkan Prof Kadarsah Suryadi, pada pidato keesokan harinya di Aula Barat Kampus ITB, beliau sendirilah yang menyeleksinya. Yang dari sekian foto, ternyata Prof. Kadarsah menampilkan hanya 2 foto.
Foto ketika Pak JK berorasi di Lapangan Catur Unhas tahun 1965 dan di perpustakaan pribadi Pak JK hasil jepretan candid saya. Saat menampilkan foto ini, Prof. Kadarsah mengomentari bahwa sejak tahun 1965 terlihat dari foto Orasi Pak JK di Kampus Unhas, beliau sudah aktif di berbagai kegiatan Kemahasiswaan.
Bahkan hingga kini pun seperti yang terlihat dalam foto perpustakaan ini beliau aktif menulis. Seminggu sebelumnya Prof. Kadarsah mengungkapkan, sempat berbincang bincang dengan Pak JK tentang pendidikan, dan tak lama sesudah itu Pak JK rupanya menulis opini mengenai masalah tersebut.
Pilihan Prof. Kadarsah atas kedua foto ini tentu sangat beralasan. Sebagai seorang akademisi beliau ingin menunjukkan bahwa tidak ada keberhasilan yang dicapai dengan instan selain karena perjuangan, kerja keras dan belajar terus menerus, termasuk seorang Jusuf Kalla sekalipun yang sudah kaya raya sejak lahirnya.
Baca Juga: Polisi Gulung Rombongan Pelajar yang Aniaya Dio hingga Meninggal Dunia
Manusia diciptakan untuk berikhtiar sehingga tiba pada puncak pencapaiannya.
Orasi JK di Lapangan Catur Universitas Hasanuddin tahun 1965, yang saat itu memegang “jabatan” aktifis kampus sebagai Ketua Senat Fakultas Ekonomi Unhas, Ketua Cabang HMI Makassar dan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa(KAMI), mengirim pesan kepada generasi milenial masa kini bahwa Ia telah hidup membumi, nerdampingan dan membaur dengan semua golongan masyarakat sejak masa mudanya.
Sudah menggeluti dan hadir dalam setiap pergolakan sejarah Indonesia sejak lebih 50 tahun lampau.
Karena itulah JK sangat faham persoalan bangsa ini, dan tahu solusi untuk mengatasinya dan terlibat di dalamnya sebagai pemimpin untuk mengerjakan masalah masalah bangsa, secara “lebih cepat dan lebih baik.”
Jangan tidak pernah kaya sebelum tua, kata Pak JK memberi motivasi agar semua anak anak Indonesia bekerja untuk memaksimalkan resourses yang dimiliki bangsa ini.
Baca Juga: KPU: Baru PDIP Partai yang Berkali-kali Kirim Surat Minta PAW
Konversi minyak tanah ke gas yang digagas Pak JK berhasil mengantarkan bangsa Indonesia mengatasi krisis energi dan menggunakan gas yang lebih murah dan ramah lingkungan, negara menghemat puluhan triliun rupiah setiap tahunnya dari beban subsidi yang tadinya harus ditanggung negara atas penggunaan bahan bakar minyak tanah.