Suara.com - Satu warga Manchester, Inggris, mengaku sempat diajak ke flat Reynhard Sinaga di kota tersebut, namun berhasil lolos dari pemerkosaan. Nama orang itu Michael Crompton.
Crompton yang berprofesi sebagai teknisi itu mengakui sudah mulai curiga saat pertama bertemu Reynhard. Pertemuan ini terjadi pada tahun 2015.
Menurutnya, Reynhard terlihat benar-benar sadar atau tidak mabuk untuk seorang pria di pukul 4 pagi.
Dilaporkan oleh Manchester Evening News, Senin (13/1/2020), Crompton (26) saat itu terpisah dengan teman-temannya.
Baca Juga: Kasus Reynhard, Media Indonesia Dibandingkan dengan Media Luar Negeri
Saat sedang mencari pengisi daya telepon, Crompton didekati oleh Reynhard. Dia diajak ke apartemen Reynhard yang berjarak lima menit dari kafe itu untuk mengisi baterai ponselnya.
Crompton pun tidak takut dan menerima tawaran Reynhard. Ia pikir tubuhnya lebih besar dari Reynhard jadi bisa mengandalkan kekuatannya dalam keadaan darurat.
Namun kemudian Crompton menjadi curiga. Tidak biasanya, ada pria yang terlihat sangat sadar di pukul 4 pagi.
"Saya pikir dia agak aneh ketika dia mendekati saya. Dia tampak benar-benar sadar untuk seorang pria di takeaway jam 4 pagi menawarkan orang asing untuk pergi ke flatnya," kata Crompton, seperti dikutip Suara.com, Selasa (14/1/2020).
Crompton menolak dua minuman yang diberikan Reynhard kepadanya. Ia juga mengaku Reynhard sempat menawarinya sebuah suntikan.
Baca Juga: Wali Kota Depok Dikecam Internasional, Perintah Razia LGBT karena Reynhard
"Kami kembali ke apartemennya dan dia langsung menawari saya minuman, yang saya tolak. Dia kemudian menawari saya suntikan yang saya pikir aneh. Jika saya menolak minuman, mengapa saya kemudian ingin suntikan?" kata Crompton.
Setelah Crompton menolak minuman dan suntikan, Reynhard kembali menawarinya untuk menginap di apartemen itu.
"Aku berkata 'tidak' dan kemudian dia mengatakan padaku bahwa aku bisa menginap malam itu jika aku mau. Pada saat itulah aku memutuskan aku harus keluar dari sana," kata Crompton.
Ia juga mengungkapkan bagaimana cara Reynhard meminta nomor teleponnya dan mendesaknya untuk pergi berpesta dengan teman-temannya.
Segera setelah baterai ponselnya terisi sedikit, Crompton langsung mengirim pesan kepada teman-temannya. Crompton mengatakan dia merasa beruntung berhasil lolos dari Reynhard.
Ia mengaku, "Saya hanya ingin keluar dari flat orang aneh itu sesegera mungkin".
Crompton telah dihubungi oleh polisi Manchester terkait kasus pemerkosaan yang dilakukan Reynhard.
"Polisi Greater Manchester menghubungi saya pada Juni 2019 dan bertanya apakah saya ingat bertemu seorang pria bernama Reynhard Sinaga. Aku hanya mengenalnya sebagai Rey, jadi aku tidak mengenali nama itu, tetapi begitu polisi menunjukkan fotonya, aku langsung mengenalinya," ungkap Crompton.
Untuk diketahui, Reynhard dihukum karena 159 serangan terhadap pria, termasuk 136 pemerkosaan, delapan percobaan perkosaan dan 15 serangan tidak senonoh terhadap 48 korban. Empat uji coba perkosaan diadakan selama 18 bulan.
Reynhard melakukan kejahatannya dengan mengajak korbannya ke apartemennya dan berpura-pura sebagai orang baik. Ia memberi tawaran untuk menginap, minuman, atau mengisi baterai ponsel.
Namun sebenarnya Reynhard berencana untuk membius korbannya dan melakukan pemerkosaan.