Setelah Crompton menolak minuman dan suntikan, Reynhard kembali menawarinya untuk menginap di apartemen itu.
"Aku berkata 'tidak' dan kemudian dia mengatakan padaku bahwa aku bisa menginap malam itu jika aku mau. Pada saat itulah aku memutuskan aku harus keluar dari sana," kata Crompton.
Ia juga mengungkapkan bagaimana cara Reynhard meminta nomor teleponnya dan mendesaknya untuk pergi berpesta dengan teman-temannya.
Segera setelah baterai ponselnya terisi sedikit, Crompton langsung mengirim pesan kepada teman-temannya. Crompton mengatakan dia merasa beruntung berhasil lolos dari Reynhard.
Baca Juga: Kasus Reynhard, Media Indonesia Dibandingkan dengan Media Luar Negeri
Ia mengaku, "Saya hanya ingin keluar dari flat orang aneh itu sesegera mungkin".
Crompton telah dihubungi oleh polisi Manchester terkait kasus pemerkosaan yang dilakukan Reynhard.
"Polisi Greater Manchester menghubungi saya pada Juni 2019 dan bertanya apakah saya ingat bertemu seorang pria bernama Reynhard Sinaga. Aku hanya mengenalnya sebagai Rey, jadi aku tidak mengenali nama itu, tetapi begitu polisi menunjukkan fotonya, aku langsung mengenalinya," ungkap Crompton.
Untuk diketahui, Reynhard dihukum karena 159 serangan terhadap pria, termasuk 136 pemerkosaan, delapan percobaan perkosaan dan 15 serangan tidak senonoh terhadap 48 korban. Empat uji coba perkosaan diadakan selama 18 bulan.
Reynhard melakukan kejahatannya dengan mengajak korbannya ke apartemennya dan berpura-pura sebagai orang baik. Ia memberi tawaran untuk menginap, minuman, atau mengisi baterai ponsel.
Baca Juga: Wali Kota Depok Dikecam Internasional, Perintah Razia LGBT karena Reynhard
Namun sebenarnya Reynhard berencana untuk membius korbannya dan melakukan pemerkosaan.