Suara.com - Hari Tanpa Celana di Kereta atau No Pants Subway Ride berlangsung pada Minggu (12/1/2020) di berbagai daerah di Amerika Serikat. Seperti New York, Phoenix, Philadelphia, dan Boston.
Para peserta diminta untuk naik kereta dan dengan acuh tak acuh melepaskan celana mereka. Acara No Pants Subway Ride awalnya bertujuan sebagai lelucon.
Dilaporkan oleh Dailymail, Senin (13/1/2020), tradisi konyol ini diciptakan oleh Improv Everywhere, kelompok seni pertunjukan komedi, di New York City pada tahun 2002.
"Acara ini dimulai sebagai lelucon kecil dengan tujuh orang dan telah berkembang menjadi perayaan kekonyolan internasional, dengan puluhan kota di seluruh dunia berpartisipasi setiap tahun," demikian dalam laman daring Improv Everywhere.
Baca Juga: Wahyu Setiawan Terjerat Suap, KPU Siapkan Juknis Bagi Penyelenggara Pemilu
Gagasan di balik acara No Pants Subway Ride cukup sederhana. Penumpang kereta naik gerbong di beberapa halte terpisah di tengah musim dingin tanpa memakai celana.
Para peserta berperilaku seolah-olah mereka tidak saling kenal, dan mereka semua mengenakan mantel musim dingin, topi, syal, dan sarung tangan. Satu-satunya hal yang tidak biasa adalah mereka tidak memakai celana.
"Begitu pintu gerbong ditutup sebelum turun di pemberhantianmu, berdiri dan lepaskan celanamu dan masukkan ke ranselmu," kata kelompok itu, seperti dikutip Suara.com, Selasa (14/1/2020).
"Jika ada yang bertanya mengapa kamu melepas celana, beri tahu mereka bahwa kalian merasa tidak nyaman (atau sesuatu semacamnya)," imbuhnya.
Namun beberapa orang yang berpartisipasi dalam acara ini memiliki alasan yang beragam.
Baca Juga: Bali United Sudah Siap Tempur Lawan Tampines Rovers di Lapangan Sintetis
"Siapa yang tidak mau melempar celana dalam mereka dan naik kereta bawah tanah di tengah musim dingin?" kata Julianne Boucher, yang naik kereta dengan suaminya Christopher, mengatakan kepada AM New York.