Rommy Menangis Saat Bacakan Puisi untuk Anak dan Istri Pada Akhir Pledoi

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 14 Januari 2020 | 00:30 WIB
Rommy Menangis Saat Bacakan Puisi untuk Anak dan Istri Pada Akhir Pledoi
Eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy saat menjalani sidang lanjutan kasus jual beli jabatan di Kemenag dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (6/1/2019). (Suara.com/Welly H).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Khadijahku,
Kuharap engkau tetap dalam keteguhanmu bak perahu Nabi Nuh menantang samudra
Bersama keceriaan qurrata a'yun yang rela kukorbankan apa pun untuk kembali bersamanya
Semoga Allah kabulkan tangis dan pintaku yang kini masih dalam gelimang dosa
Untuk kembali bersamamu segera yang tak disela lagi atau ditunda
Karena rinduku tak tertahan, padamu dan anak kita

Dzuhurku Diliput Sendu

Dzuhurku diliput sendu
Yang memandu sejak pelukan pertama anakku
Membuncah hingga perpisahannya denganku
Ternyata ia begitu menyayangiku
Begitu pun aku
Anak semata wayangku
Dengan istri tercinta yang selalu setia menemaninya dan menemaniku

Benarlah Baginda Nabi SAW berkata
Tanyalah hatimu untuk menimbang apakah sebuah perkara termasuk dosa
Ternyata hati memang tak berdusta
Aku sangat mencintainya
Dan ingin selalu berada di samping untuk mendidiknya
Selagi umurku masih bersisa
Dari caranya memeluk dan memegangi sepanjang ia ada
Aku tahu ia merasakan hal yang sama
Kerinduan yang hanya bisa dirasakan dari seorang ayah kepada anak dan sebaliknya

Baca Juga: Minta Bebas, Rommy Umpamakan Dia dan Eks Menag seperti Film Cinta Bertasbih

Anakku,
Maafkan ayahmu
Yang telah membuatmu menahan pilu
Meski kau sembunyikan dalam kedewasaan dan kematanganmu
Yang terpaksa kau jemput sebelum kau mau
Tetesan air matamu mengguncangkanku
Ternyata rinduku untuk membelaimu yang tertahan sekian waktu
Meledak hari ini dalam dzuhurku

Anakku,
Aku kuat menjalani semua keterbatasan yang saat ini menyertaiku
Namun yang tak aku kuat adalah berpisah denganmu dan ibumu
Doakan selalu ayahmu
Dalam dzikir dan sholatmu
Untuk segera berkumpul kembali denganmu
Dan dengan ibumu yang tak pernah lelah mencintai ayahmu

Anakku,
Kucoba menahan air mata saat bersamamu
Bukan karena aku ingin terlihat kuat di depanmu
Namun karena aku tak ingin memperpanjang jeritan batinmu
Yang kutahu dalam diam mu menangisiku

Anakku,
Kutitipkan ibumu
Meski hanya setiap libur semester kau bisa mengunjungiku
Tapi kau lah yang sehari-hari bersama separuh nyawa ayahmu
Jagalah kesehatannya dan jagalah hatinya
Doakan panjang umurnya
Hingga kelak kami menimang anakmu
Ingatlah surgamu di bawah telapak kaki ibumu

Anakku,
Peliharalah akhlakmu
Karena dengan akhlak itu lah kau akan dikenang orang-orang yang pernah bertemu denganmu,
Meski separuh dunia lainnya membencimu,
Peliharalah agamamu dengan terus mendalaminya dengan ilmu,
Karena agama itulah yang akan memandu hidupmu,
Tinggikanlah ilmumu, Karena dengan ilmu itulah di dunia akan dihargai hidupmu

Baca Juga: Rommy di Persidangan: Ada Komisioner KPK Minta Dukungan PPP

Anakku,
Dengan tetesan air mata puisi ini kutulis
Sebagai rasa haru atas kunjunganmu yang menyisakan rindu
Teriring doa pada Tuhan Sang Maha Cinta
Semoga kita sekeluarga dikumpulkannya kembali segera
Anakku, aminkan doaku

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI