Rommy Menangis Saat Bacakan Puisi untuk Anak dan Istri Pada Akhir Pledoi

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 14 Januari 2020 | 00:30 WIB
Rommy Menangis Saat Bacakan Puisi untuk Anak dan Istri Pada Akhir Pledoi
Eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy saat menjalani sidang lanjutan kasus jual beli jabatan di Kemenag dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (6/1/2019). (Suara.com/Welly H).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang akhir pembacaan pledoi, mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Rommy membacakan dua puisi yang diberi judul 'Khadijahku' dan 'Dzuhurku Dilipat Sendu'.

Dua puisi tersebut diciptakan Rommy untuk sang istri dan anak-anaknya.

Sebelumnya, Rommy sempat meminta kepada majelis hakim untuk membebaskannya dari segala tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) KPK.

"Izinkan dengan segala kerendahan hati, dan menimbang seluruh fakta persidangan, saya memohon Yang Mulia untuk membebaskan saya dari segala tuduhan, memulihkan seluruh martabat dan kehormatan saya, serta mengembalikan saya kepada anak dan istri saya yang sampai hari ini tetap saya larang untuk hadir di majelis ini," katanya seperti dilansir Antara pada Senin (13/1/2020).

Baca Juga: Minta Bebas, Rommy Umpamakan Dia dan Eks Menag seperti Film Cinta Bertasbih

Ia pun menyatakan penyesalannya terhadap perkara tersebut, bukan karena ia mengaku menerima suap tapi karena menilai KPK mengejar peringkat penegakan hukum.

"Demi untuk mengejar rating penegakan hukum, saya menjadi korban interpretasi hukum yang tidak tepat, di tengah-tengah genderang perang yang ditabuh dalam organisasi yang saya pimpin menghadapi Pemilu. Nama baik saya dan keluarga dihancurkan, partai yang saya pimpin diruntuhkan, dan pergaulan saya dikucilkan," katanya yang disambut dengan tepuk tangan dan tangis ratusan pendukungnya di ruang sidang.

Usai menyampaikan hal tersebut, Rommy kemudian membacakan dua puisi tersebut. Berikut isi puisi yang dibaca Rommy sambil menangis di hadapan majelis hakim.

Khadijahku

Khadijahku,
Engkaulah hidupku yang menemani pasang dan mendampingi surutku
Yang menopang gentar dan menyangga beraniku
Di tiap Malam Minggu bertahun-tahun lalu
Aku setia mengunjungimu
Menandai masa-masa kita menyemai benih rindu
Yang seiring waktu kuyakini cinta itu mendendangkan nada yang semakin merdu
Dalam kebahagiaan di luar sana
Bersama buah hati yang kita sangat mencintainya

Baca Juga: Rommy di Persidangan: Ada Komisioner KPK Minta Dukungan PPP

Khadijahku,
Sepuluh bulan berlalu
Musim beradu
Seminggu dua atau tiga kali sahaja
Kau setia menjengukku dalam sendu dan haru
Menandai cinta kita di babak yang baru
Tak runtuh sedikitpun pertahananmu
Sementara, lebih banyak menitik air mataku
Karena berpisah denganmu amat lah menyiksaku

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI