Suara.com - Pemprov DKI Jakarta tengah memperbaiki 35 pompa penyedot air. Perbaikan ini dilakukan sebagai antisipasi jika nantinya Jakarta tergenang saat diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Dudi Gardesi mengatakan jumlah pompa yang rusak itu terus berkurang seiring berjalannya perbaikan. Menurutnya dari total 478 pompa statis, kebanyakan rusak karena banjir malam tahun baru.
"Datanya ada kurang dari 35 lah (rusak) sekarang kan berkurang terus," ujar Dudi saat dihubungi, Senin (13/1/2020).
Menurut Dudi, pompa rusak karena berbagai faktor seperti terendam air saat banjir. Kelistrikan pompa disebutnya menjadi rusak oleh air sungai yang meluap.
Baca Juga: Anies Digugat Warga soal Banjir, Pemprov DKI Siapkan Tenaga Ahli
"Ya Ciliwung tadinya baik-baik saja, pas kali meluap kerendam semua pompanya, termasuk waktu kali meluap enggak bisa dijalanin lah mau buang ke mana kan muter-muter airnya," jelasnya.
Meski demikian, Dudi mengaku belum bisa memastikan soal waktu sampai perbaikan seluruh pompa rampung. Namun ia meyakini perbaikan terus berjalan dengan permasalah tiap pompa yang berbeda-beda.
"Ya macam-macam ya. Kita bisa tinggiin panelnya, ada juga yang kita ganti onderdil terkait," pungkasnya.
Banjir Jakarta sejak Rabu (1/1/2020) lalu telah dinyatakan surut sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Imbas kejadian itu, 76 unit pompa penyedota air rusak.
Hal itu diungkap oleh Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Dudi Gardesi. Ia mengatakan pompa tersebut rusak selama penggunaan untuk penanganan banjir.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu, Ini Tips Kenali Mobil Bekas Banjir
"Total pompa yg rusak setelah tgl 1 itu 76," ujar Dudi saat dihubungi, Rabu (8/1/2020).