Suara.com - Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami menyampaikan duka mendalam atas insiden jatuhnya pesawat Ukraina di Teheran, Iran pada Rabu (8/1/2020). Ia berharap agar berada di dalam pesawat dan ikut terbakar daripada menyaksikan insiden tragis itu.
Di hadapan parlemen Iran, Hossein Salami mengaku tak pernah merasakan malu yang teramat besar sepanjang hidupnya. Ia berharap agar masuk dalam salah satu korban tewas pesawat Boeing 737 itu.
"Saya berharap saya berada di dalam pesawat itu dan jatuh hingga terbakar bersama orang-orang terkasih daripada menyaksikan insiden tragis ini," kata Hossein Salami seperti dialihbahasakan dari Press TV, Senin (13/1/2020).
Hossein Salami menyampaikan belasungkawa yang sangat mendalam atas insiden tersebut. Atas nama IRGC, Hossein Salami bersumpah rela mati demi menjaga keamanan, kesejahteraan dan kedamaian rakyat.
Baca Juga: Otomatis Dipecat, PDIP Kini Serahkan Pencarian Buron Harun Masiku ke KPK
"Saya bersumpah atas kehidupan anak-anak saya bahwa kami (IRGC) tak memiliki keinginan lain selain untuk dihancurkan hingga berkeping-keping demi keamanan, kesejahteraan dan kedamaian rakyat kami," ungkapnya.
Untuk diketahui, angkatan bersenjata Iran mengeluarkan pernyataan resmi mengenai penyebab jatuhnya pesawat milik Ukraine International Airlines. Mereka mengaku secara tidak sengaja menembak pesawat yang mengangkut 176 penumpang itu pada Rabu pagi waktu setempat.
Personel militer mengira pesawat sipil yang baru saja lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini itu sebagai target musuh. Sebab, pesawat tersebut terbang hanya beberapa jam pascaserangan yang dilancarkan Iran ke markas militer AS di Irak.
Pesawat Ukraina mengangkut 167 penumpang dan 9 awak kabin. Mereka terdiri dari 82 warga berkebangsaan Iran, 63 warga Kanada dan 11 warga Ukraina. Selain itu ada 10 warga Swedia. empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga Inggris.
Baca Juga: Gerindra Hajatan Besar April 2020, Bahas Perubahan Sistem Pemilu