Suara.com - Ratusan personel gabungan telah bersiaga untuk mengamankan aksi demo dari serikat buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2020).
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto mengatakan ada sekitar 650 personel gabungan TNI-Polri yang diturunkan sebab dalam perizinannya massa memperkirakan jumlah peserta aksi sebanyak seribu orang.
"Kami kerahkan 650 personel gabungan dengan TNI, kalau pemberitahuan mereka ada seribu, yah sekitar 750 sampai seribu," kata Kombes Heru di DPR RI, Senin (13/1/2020).
Pantauan Suara.com, ratusan personel itu telah mengawal aksi longmarch massa dari Taman Ria menuju ke depan kompleks DPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Senayan, Jakarta.
Baca Juga: Kasus Suap PAW DPR, KPK Minta Harun Masiku Caleg PDIP Serahkan Diri
Di dalam komplek DPR RI, kepolisian juga telah mempersiapkan satu unit kendaraan taktis water canon dan barracuda.
Dalam aksi kali ini, Gebrak menolak omnibus law Rancangan Undang-undang Cipta Lapangan Kerja atau RUU Cilaka.
Sebelumnya Juru Bicara Gebrak Ilhamsyah mengatakan RUU Cilaka akan sangat merugikan pekerja karena dibuat untuk menguntungkan pengusaha.
"Konsep "mudah rekrut-mudah pecat" dalam RUU Cilaka akan memiskinkan kelas buruh Indonesia, menghilangkan jaminan bekerja, namun justru melindungi pelanggaran ketenagakerjaan yang kerap dilakukan pengusaha," kata Ilhamsyah.
Baca Juga: Suap Penetapan Anggota DPR dari PDIP, Komisioner KPU Wahyu Resmi Tersangka