Suara.com - Gunung Berapi Taal, Filipina erupsi pada Minggu (12/1/2020). Pemerintah Filipina mengevakuasi ribuan warganya yang berada di sekitar gunung tersebut.
Dialihbahasakan dari AFP, Senin (13/1/2020), sedikitnya ada 2.000 warga yang tinggal di sekitar Gunung Berapi Taal telah dievakuasi oleh pemerintah setempat. Beberapa warga masih memilih untuk bertahan di kediaman mereka.
Badan Seismologi dan Vulkanologi Vilipina menyebut bila letusan dari Gunung Berapi Taal sangat berbahaya. Gunung Berapi Taal merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di negara itu.
"Letusan berbahaya bisa terjadi dalam hitungan beberapa jam hingga beberapa hari," katanya.
Baca Juga: Tensi Amerika Serikat-Iran Mereda, Harga Minyak Dunia Turun
Gunung api Taal yang berada di tengah danau itu memuntahkan abu setinggi 15 kilometer. Erupsi di gunung yang terkenal dengan keindahannya itu dibarengi dengan gempa bumi dan kilat di atas puncak gunung.
Ahli gempa pemerintah mencatat pergerakan magma telah menuju ke kawah Taal yang terletak 65 kilometer dari selatan Manila. Letusan Gunung Berapi Taal terakhir terjadi pada 1977 silam.
"Abu sudah mencapai Manila. Berbahaya bagi orang-orang jika mereka menghirupnya," ungkap Kepala Phivolcs Renato Solidum.
Selain abu, beberapa partikel berdiameter 6,4 sendimeter atau lebih besar dari bola golf dilaporkan berjatuhan di sekitar danau.
Baca Juga: Diretas, Website Pengadilan Agama Sleman Berubah Jadi Ambyar