Nelayan di Pessel Tewas Tenggelam, Kabur Saat Razia Pukat Harimau di Pantai

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 13 Januari 2020 | 01:40 WIB
Nelayan di Pessel Tewas Tenggelam, Kabur Saat Razia Pukat Harimau di Pantai
Ilustrasi korban tenggelam. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Razia pukat harimau di Pantai Muaro Gadang Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat (Sumbar) yang digelar Polairut setempat memakan korban jiwa.

Seorang nelayan bernama Ujan BA (55) disebut tewas tenggelam saat berusaha kabur menghindari razia tersebut pada Minggu (12/1/2020).

Wali Nagari setempat Cendra Delvino mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar 08.30 WIB. Saat itu, aparat Polairut mengadakan razia pukat harimau di kawasan Perairan Muaro Gadang Air Haji. Menurut salah satu rekan Unjang, Dayat (32), temannya tersebut nekat melompat ke dalam laut karena takut tertangkap.

Korban berusaha kabur dengan cara berenang ke tepi pantai. Namun tak disangka, tiba-tiba korban ditemukan tewas di tepi pantai oleh nelayan lain pada pukul 09.30 WIB.

Baca Juga: Tolong Bocah Terseret Arus, 2 Warga Jombang Tewas Tenggelam di Pacitan

"Berkemungkinan karena korban kehabisan nafas dan kelelahan saat berenang ke tepian, dan pada akhirnya tenggelam," ungkap Wali Nagari kepada Covesia.com-jaringan Suara.com pada Minggu (12/1/2020).

Dia menambahkan, usai ditemukan, warga dan nelayan setempat langsung melarikan korban ke puskesmas. Namun, nyawanya sudah tak bisa tertolong lagi.

"Saat ditemukan korban memang sudah meninggal," ujarnya.

Lebih lanjut, Cendra berharap ada solusi oleh pemerintah daerah dan Provinsi.

"Agar kejadian serupa dan kejar-kejaran antara aparat dan nelayan tidak terus terjadi. Karena, sudah sangat mengkhawatirkan dan juga telah menimbulkan korban," ujarnya lagi.

Baca Juga: Ingin Ambil Sandal yang Jatuh ke Sungai, Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam

"Saya sangat berharap, kejadian ini tidak terulang lagi, kejar-kejaran antara aparat dan nelayan tidak lagi terjadi. Dari kejadian ini, setidaknya ada solusi bagi nelayan kita. Bagaimana nelayan kita bisa melangsungkan ekonominya tanpa harus berbenturan dengan hukum," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI