Bom Tas Ransel Meledak di Bengkulu, Mabes Polri: Masih Diselidiki

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 11 Januari 2020 | 15:26 WIB
Bom Tas Ransel Meledak di Bengkulu, Mabes Polri: Masih Diselidiki
Bom tas di Bengkulu meledak di depan rumah Kades. [Foto Antarabengkulu.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adisaputra mengatakan, polisi masih menyelidiki insiden bom tas ransel yang meledak dan melukai seorang warga di Bengkulu, Sabtu (11/1/2020).

"Saat ini masih dalam penyelidikan," kata Kombes Asep.

Ledakan terjadi di Desa Padang Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Bengkulu dengan korban Halidin alias Alex (60).

Polisi saat ini sedang melakukan olah tempat kejadian perkara.

Baca Juga: Tepergok Mau Curi Motor, Lelaki Misterius Tewas Kena Ledakan Bom

Satu orang korban dalam peristiwa ledakan bom di Desa Padang Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, kekinian dalam perawatan intensif.

Bom yang terdapat dalam tas ransel tersebut meledak persis di depan rumah warga sekaligus korban, yakni Halidin.

Kabid Humas Polda Bengkulu Komisaris Besar Sudarno mengatakan, ledakan bom tas ini melukai satu orang yakni Halidin (60) pemilik rumah. Bom tas ini meledak sekitar pukul 06.40 WIB.

Halidin terpaksa dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan akibat ledakan bom yang mengenai badan dan kedua kakinya.

"Iya benar tadi pagi ada ledakan di Seluma. Ada satu orang korban yakni pemilik rumah itu sendiri. Korban saat ini sedang mendapatkan perawatan akibat luka terkena ledakan," kata Sudarno.

Baca Juga: Ledakan Bom di Bengkulu, Satu Orang Jadi Korban

Sudarno mengatakan, polisi belum bisa menyimpulkan apakah ledakan bom tas ini ada kaitannya dengan jaringan teroris atau tidak.

Sebab kepolisian setempat saat ini tengah melakukan identifikasi terhadap ledakan bom tas tersebut. Pihak kepolisian setempat juga sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami belum bisa memberikan banyak informasi sebab anggota di lapangan masih bekerja. Nanti kalau ada perkembangan akan diberitahu kembali," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI