Iran Tembak Jatuh Pesawat Sipil, Presiden Ukraina Minta Penembak Diadili

Sabtu, 11 Januari 2020 | 15:26 WIB
Iran Tembak Jatuh Pesawat Sipil, Presiden Ukraina Minta Penembak Diadili
Korban tewas pesawat Ukraina yang jatuh di Iran (Dok. The New York Times)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak agar Pemerintah Iran bertanggungjawab penuh atas jatuhnya pesawat Ukraina di Teheran, Iran. Zelensky meminta agar personel yang terlibat dalam penembakan tak disengaja itu diadili.

Dialihbahasakan dari The New York Times, Sabtu (11/1/2020), Zelensky meminta agar Pemerintah Iran memberikan pernyataan resmi melalui saluran diplomatik atas kesalahan yang telah diperbuatnya. Pasalnya, militer Iran mengakui tak sengaja telah menembak jatuh pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines yang membawa 176 penumpang.

"Kami berharap Iran memastikan kesiapannya untuk investigasi menyeluruh dan terbuka, membawa mereka yang bertanggungjawab ke pengadilan, mengembalikan tubuh para korban, membayar kompensasi dan membuat pernyataan permintaan maaf resmi melalui saluran diplomatik," kata Zelensky dalam unggahan di akun Facebook miliknya.

Ia mendesak agar proses investigasi kasus tersebut bisa terus dilanjutkan dan diselesaikan dengan menyeluruh.

Baca Juga: Nge-Prank Jadi Korban Penusukan, Sopir Ojol di Bandung Ditangkap Polisi

"Kami berharap investigasi dilanjutkan tanpa hambatan buatan dan penundaan," lanjutnya.

Sejak insiden kecelakaan pesawat Ukraina pada Rabu (8/1/2020), Zelensky mendapat kecaman lantaran menolak menyalahkan Iran atas insiden ini. Ia meminta kepada rakyatnya untuk tidak bermain spekulasi atas penyebab kecelakaan pesawat tersebut.

Sebagai gantinya, Zelensky mengirimksan tim khusus ke Teheran untuk bekerja bersama pemerintah Iran dalam mempelajari lokasi kecelakaan.

Dialihbahasakan dari Associated Press, angkatan militer Iran melalui keterangan resminya mengakui atas kekeliruan yang terjadi hingga menyebabkan 176 penumpang pesawat tewas. Mereka menduga pesawat Ukraina tersebut sebagai target musuh lantaran terbang menuju ke pusat militer sensitif Garda Revolusi.

Saat ini, Hubungan Iran dan AS sedang memanas setelah AS menembak mati jenderal top Iran Qassem Soleimani menggunakan pesawat tanpa awak. Iran melakukan pembalasan dendam dengan menembakkan selusin rudal ke pangkalan militer AS di Irak.

Baca Juga: Menkes Terawan Sebut Pneumonia Misterius di China Belum Ada di Indonesia

Pesawat milik Ukraine International Airlines tersebut lepas landas dari Teheran, Iran menuju Kyiv, Ukraina hanya berselang beberapa jam setelah penembakan selusin rudal oleh Iran menuju Irak.

Pesawat Ukraina mengangkut 167 penumpang dan 9 awak kabin. Mereka terdiri dari 82 warga berkebangsaan Iran, 63 warga Kanada dan 11 warga Ukraina. Selain itu ada 10 warga Swedia. empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga Inggris.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI