Suara.com - Siswi kelas VIII SMP IT Nur Hidayah Solo berinisial AN terpaksa dikeluarkan dari sekolah gara-gara menjalin hubungan berlebihan dengan siswa laki-laki.
Diketahui, AN sudah beberapa kali kedapatan menjalin hubungan komunikasi dengan pelajar laki-laki. Hal tersebut bahkan terjadi sejak AN duduk di kelas VII.
Sekolah itu memang memberlakukan larangan anak didik menjalin hubungan berlebihan dengan lawan jenis.
Kepala SMP IT Nur Hidayah Zuhdi Yusroni saat dimintai konfirmasi membenarkan telah mengeluarkan AN dari sekolah.
Baca Juga: Sering Gunakan Emoji saat Chatting? Tandanya Anda Memiliki Kepribadian Ini
Keputusan tersebut bukan mendadak dan bukan sekadar karena hubungan berlebihan dengan lawan jenis.
Menurut Zuhdi, sejak kelas VII AN sudah pernah ketahuan berhubungan melalui chat dengan siswa.
Padahal sejak awal sekolah sudah menyosialisasikan kepada orang tua maupun anak didik bahwa mereka tidak boleh berhubungan berlebihan dengan lawan jenis.
"Jika melanggar ada sanksi poin. Kalau poin ini terus bertambah dan melampaui batas, siswa bisa dikeluarkan,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (10/1/2020) kemarin.
Dia menambahkan sekolah juga tidak serta merta selalu memberikan sanksi pada saat AN melakukan kesalahan.
Baca Juga: Nyetir Sambil Chatting, Kawasaki Ninja Ini Nyaris Digilas Mobil
Sekolah sering kali memberikan pembinaan, nasihat, pemanggilan orang tua, dan kelonggaran agar siswa, termasuk AN, memperbaiki diri.
“AN pernah menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Tapi AN sepertinya tidak jera, malah beberapa kali melakukan pelanggaran lagi setelah kena sanksi. Saat akan dikeluarkan kali pertama, kami juga memberikan kesempatan keluarga AN untuk mencari sekolah baru,” imbuhnya.
Disinggung tentang sanksi kepada siswa lain, Zuhdi memastikan semuanya diperlakukan sama.
Tapi anak lain biasanya berhenti/jera setelah mendapat sanksi sehingga poin mereka tidak bertambah.
Zuhdi juga mengungkapkan AN memiliki sisi lain dan membutuhkan pendampingan psikolog.
AN pernah mengunggah postingan di media sosial bernada membahayakan orang tuanya sendiri.
Di sisi lain, kasus dikeluarkannya anak didik seperti AN bukan kali pertama di sekolah ini.
Ada beberapa anak yang dikeluarkan tidak melalui mekanisme jumlah poin karena kesalahannya dinilai sangat berat, yakni nyaris berhubungan badan.
“Jadi bukan hanya AN yang dikeluarkan. Dulu pernah ada yang ketahuan nyaris berhubungan badan di luar sekolah, lalu dilaporkan dan langsung kami kembalikan kepada orang tuanya,” kata dia.
Berita ini sebelumnya dimuat Solopos.com jaringan Suara.com dengan judul "Siswi SMP Di Solo Dikeluarkan Dari Sekolah Gara-Gara Chatting Dengan Lawan Jenis"