187 WNI Terlibat Terorisme di Suriah, Kebanyakan Perempuan dan Anak-anak

Jum'at, 10 Januari 2020 | 15:19 WIB
187 WNI Terlibat Terorisme di Suriah, Kebanyakan Perempuan dan Anak-anak
Menkopolhukam Mahfud MD saat ditemui wartawan di kantornya. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hal itu dikatakan Mahfud MD saat ditemui usai menunaikan Saalat Jumat di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (10/1/2020). Dia baru saja juga bertemu dengan Direktur Jenderal Penanggulangan Terorisme Pemerintah Jepang Shigenobu Fukumoto "Transfer uangnya sudah melalui handphone kaya gini, 'smartphone'. Jadi, sudah digital," katanya.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius ikut mendampingi Menko Polhukam. Kalau dulu pendanaannya masih secara konvensional melalui bank sehingga memudahkan aparat penegak hukum untuk melacak aliran dana untuk kegiatan terorisme.

Namun dengan pola seperti sekarang membuat aliran dananya susah terlacak, apalagi disebar ke berbagai orang sebagai penerima dana sebelum dikumpulkan kembali.

"Sekarang, 'jret' gitu sudah sampai ke yang bersangkutan, dan itu disamarkan dan dibagi. Misalnya, di Indonesia ada yang nerima 100 orang dibagi-bagi, dikumpulkan. Itu dioperasikan untuk beli senjata merakit senjata, dan sebagainya," katanya.

Baca Juga: Menolak 'Dijual' ke Suriah, Tiga TKI Asal Banten Telantar di Bandara Dubai

Selain itu, Mahfud juga mengkhawatirkan semakin canggihnya terorisme karena lebih banyak melibatkan kaum perempuan dan anak-anak.

Ia mencontohkan warga negara Indonesia yang terindikasi terlibat terorisme yang masih berada di Suriah, atau sering disebut FTF (Foreign Terrorist Fighter).

"Coba yang ada di Suriah itu ada 187 orang kita di sana yang diduga bergabung dengan teroris. Sebanyak 31 orang itu laki-laki, sisanya itu perempuan dan anak-anak," kata Mahfud.

Mahfud MD bertemu dengan Direktur Jenderal Penanggulangan Terorisme Jepang Shigenobu Fukumoto membahas rencana kerja sama penanggulangan terorisme. Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat, Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Alius Suhardi ikut mendampingi Menko Polhukam.

Mahfud menjelaskan pertemuan itu membahas rencana kerja sama pemberantasan terorisme dan langkah deradikalisasi yang akan dilakukan kedua negara. Diakui Mahfud, Jepang juga khawatir terhadap ancaman terorisme, apalagi sekarang terorisme lebih canggih.

Baca Juga: Unggah Foto Perayaan Natal di Suriah, Teddy PKPI: Jangan Kasih Tau Somad Cs

"Jadi, banyak, ya, yang akan kita kerja samakan. Bahkan, akan ada forum (semacam) tim bersama yang akan membicarakan terorisme dan pengamanan kawasan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI