63 Warganya Tewas, Trudeau: Pesawat Ukraina Ditembak Rudal Iran

Jum'at, 10 Januari 2020 | 09:52 WIB
63 Warganya Tewas, Trudeau: Pesawat Ukraina Ditembak Rudal Iran
Penampakan lokasi jatuhnya pesawat Boeing 737 milik Ukraina yang jatuh di Teheran, Iran, 8 Januari 2020. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa pesawat Boeing 737 milik maskapai penerbangan Ukraina ditembak jatuh oleh rudal Iran.

Jatuhnya pesawat maskapai Ukraina menewaskan 176 orang, 63 diantaranya adalah warga negara Kanada.

Trudeau mengatakan laporan dari intelijen menunjukkan bahwa pesawat Ukraina ditembak jatuh oleh rudal Iran.

Dilansir dari Independent, Jumat (10/1/2020), pejabat intelejen Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa tampaknya pesawat Ukraina ditembak jatuh oleh Teheran.

Baca Juga: Patung Lilin Meghan dan Harry 'Hilang' dari Madame Tussauds London

Dalam pernyataannya ke media, Trudeau meminta penyelidikan penuh untuk mengungkapkan apa yang telah diberitahukan kepadanya dari para pejabat intelijen tersebut.

"Kami memiliki intelijen dari berbagai sumber. Intelijen menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal Iran. Ini mungkin tidak disengaja." kata Trudeau.

Perdana Menteri berusia 48 tahun ini meyakinkan bahwa intelejen menunjukkan bukti yang kuat bahwa pesawat Ukraina ditembak jatuh oleh Iran.

"Bukti intelijen menunjukkan dengan sangat jelas kemungkinan penyebab kecelakaan itu," ujarnya.

Pernyataan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson soal jatuhnya pasawat Ukraina (twitter @10DowningStreet)
Pernyataan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson soal jatuhnya pasawat Ukraina (twitter @10DowningStreet)

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga kemudian menggemakan pernyataan Trudeau.

Baca Juga: Teddy Akan Tuntut Balik Rizky Febian?

“Sekarang ada badan informasi bahwa penerbangan itu ditembak jatuh oleh Iran. Ini mungkin tidak disengaja,” ucap Boris Johnson dalam pernyataan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI